Nas Alkitab :
Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota Yerusalem sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.
Yesus
menampakkan diri sebagi Yang Telah Bangkit kepada murid-muridNya yang berkumpul
di Yerusalem. Ia meletakkan damai sejahtera-Nya ke dalam hati mereka, berbicara
kepada mereka mengenai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan membuka
pengertian mereka. Kemudian Ia menjanjikan kepada mereka kuasa dari tempat
tinggi, yaitu Roh Kudus dan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal di
Yerusalem, sampai janji ini digenapkan (bandingkan dengan Lukas 24:36-49).
Hal yang serupa
juga terjadi di dalam setiap kebaktian. Tuhan dekat dengan kita, Ia meletakkan
damai sejahtera-Nya ke dalam hati kita. Melalui firman-Nya, Ia membuka
pengertian kita mengenai rancangan-rancangan keselamatan dan mengarahklan
pikiran kita kepada kedatangan-Nya kembali. Marilah kita pegang erat-erat janji-Nya.
Tingal atau
tetap tinggal, mari kita lihat tidak hanya pada satu aspek saja, tetapi di
lebih dari satu aspek, di dalam kehidupan kepercayaan kita. Tetap tinggal bagi
kita berarti
- Tetap
setia di dalam pengajaran para Rasul, di dalam persekutuan, di dalam memecahkan
roti dan di dalam berdoa (bandingkan dengan Kisah para Rasul 2:42) Dengan jalan
itu kita akan tetap merupakan anggota-anggota yang hidup, pada tubuh Kristus.
- Tetap
memiliki kepercayaan sperti kanak-kanak. Kita hendaknya menerima firman Allah tanpa
syarat, tanpa kata “jika” atau “tetapi”, dan membiarkan diri kita dimotivasi
olehnya agar bertingkah laku di dalam sikap yang berkenan kepada Allah.
Dampaknya adalah bahwa kita dapat mengalami kasih Allah dengan cara yang
khusus, dan memudahkan kita untuk tetap tinggal di dalam persekutuan anak-anak
Allah.
- Menurut
di dalam pengikutan. Kita mengikut Tuhan di dalam para hamba yang diutus-Nya,
di dalam persekutuan yang erat dengan mereka, baik senang maupun derita, juga biarlah
pengaruh-pengaruh roh asing tidak dapat memisahkan kita (bandingkan dengan Roma
8:39) .
- Tetap
berkobar di dalam kerajinan. Kita mempersembahkan kurban dengan sukacita dan
melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya dengan segenap hati kita. Maka sikap acuh tak
acuh dan kedangkalan tidak akan dapat melemahkan kita.
- Memiliki rasa takut akan Allah. Kita mengasihi Tuhan dan perintah-perintah-Nya senantiasa kita usahakan untuk mentaatinya dan biarlah kita juga memiliki rasa takut untuk mengecewakan hati Allah, karena kita mengasihi-Nya. Dengan berbuat demikian, kita akan tetap rendah hati dan dapat tunduk di bawah tangan Allah yang kuat (bandingkan dengan 1 Petrus 5:6)
Keinginan kita
untuk tetap tinggal bersama Tuhan hendaknya senantiasa dipelihara dan dikuatkan
kembali oleh janji Sang Putera Allah: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman” (bandingkan dengan Matius 28:20). Kita
mengalami ini dan kepastian ini memberikan kepada kita keyakinan, dan mengikat
kita dengan erat kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar