Nas Alkitab :
Bertekunlah dalam doa
dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Berdoa jugalah untuk
kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat
berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenaNya aku dipenjara.
Rasul Paulus berpesan agar kita
tetap bertekun dalam doa atau dengan
kata lain Tetaplah Berdoa. Doa yang
dipanjatkan dengan sungguh-sungguh (terjemahan Yunani: energis) sangat besar
kuasanya (bandingkan dengan Yakobus 5:16).
Orang-orang Yahudi yang saleh (percaya)
di Yerusalem, siang malam mereka bertekun, sehati dan sepikir dan berhubungan
dengan Allah di dalam doa. (KPR 1:14;
2:42, 46; 6:4). Rasul Paulus juga
menghimbau orang-orang di Tesalonika untuk berdoa tanpa henti (bandingkan
dengan 1 Tesalonika 5:17)
Bertekunlah di dalam doa,
mengandung arti bahwa doa kita itu hendaknya :
- dilakukan secara terus menerus
- dengan segenap tenaga
- dengan segenap kepercayaan
- dengan segenap pengharapan
- dan dilakukan dengan suatu pergumulan untuk mendapatkan pertolongan dan berkat ilahi
Meskipun demikian Tuhan juga mengingatkan kita bahwa pada saat kita berdoa,
hendaknya doa kita itu :
- jangan dangkal, karena telah menjadi suatu kebiasaan sehari-hari
- jangan bertele-tele sebagaimana orang kafir (bandingkan dengan Matius 6:7)
Sebenarnya, bagi kita doa itu merupakan kesempatan untuk menyatakan rasa
syukur dan penyembahan kepada Allah dan juga hendaknya mencakup keinginan untuk
membentuk kehidupan kita sesuai dengan kehendak Allah. Banyak alasan bagi kita untuk
menyatakan rasa syukur kita dalam doa, antara lain
- terpilihnya sebagai Anak allah
- atas pertolongan, perhatian dan kasih sayang Allah
- atas tindakan-tindakan-Nya
- atas berkat-Nya
Dengan rasa syukur yang kita nyatakan secara berulang-ulang, akan dapat
- menghidupkan doa
- memelihara rasa takut akan Allah
- memelihara rasa hormat pada Allah
Selain rasa syukur, memuji dan memhonkan segala
sesuatu yang kita buthkan untuk keperluan jasamani dan rohani, jangan dilupakan
untuk menyatakan doa perantara (doa Syafaat). Doa-doa syafaat ini hendaknya
juga mencakup doa perantara untuk pembawa berkat kita:
- agar dapat nyatakan khotbah yang berbobot dan meyakinkan
- agar hamba-hamba Allah yang melayani menjadi alat kerja yang diberkati di dalam tangan Allah
- agar dapat berbicara tentang rahasia Kristus sebagaimana yang diungkapkan Rasul Paulus (Kolose 4:2-3)
- rahasia Allah dan kinerja Kristus tidak dapat diselami oleh akal manusia
- dibutuhkan kepercayaan untuk memahami rahasia Allah
- dibutuhkan doa yang sungguh-sungguh, agar di dalam kebaktian-kebaktian, Roh Allah menuntun kita kepada seluruh kebenaran (bandingkan dengan Yohanes 16:13) agar perkara yang penting untuk kerampungan jiwa, dibukakan bagi kita
- Rasul Paulus juga mengakui, bahwa pengetahuannya hanya terdiri dari bagian-bagian, yang akan berakhir, jika “yang sempurna” tiba. (bandingkan dengan 1 Korintus 13:9-10)
Oleh karena itu, :
- Doa-doa kita hendaknya sungguh-sungguh, mendalam dan terus menerus
- Dalam doa, kita hendaknya senantiasa dapat bersyukur, karena rasa syukur, pada gilirannya juga akan menghidupkan doa
- Marilah kita juga mendukung para pembawa berkat kita dalam setiap kebaktian dengan doa-doa yang khusyuk, untuk dapat mewartakan rahasia Ilahi dan kinerja Kristus bagi kehidupan dan keselamatan jiwa kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar