Kata “SHEKINAH” berarti kehadiran Allah. Kata “shekinah”,
sendiri, sebenarnya tidak ada dalam Alkitab. Tetapi dalam penjabaran lebih
lanjut orang Yahudi menuliskan “shekinah” sebagai “manifestasi nyata” (visible
manifestation) dari keberadaan / kehadiran Allah. “Shekinah” adalah kata benda
(feminin) yang memiliki makna keberadaan
/ kehadiran Allah yang mulia atau kemuliaan
Allah yang menyertai kehadiran-Nya, yang nampak di bumi dalam wujud fisik,
yang dapat ditangkap oleh indera manusia (bisa dirasakan, bisa dilihat, bisa
didengar).
Meskipun sebagai kata benda “feminin”,
meski demikian kata ini tidak menunjuk pada sosok yang setara dengan Allah,
yang bergender perempuan. Sebenarnya arti yang paling tepat dari ‘shekinah”,
tidak dapat dijabarkan dengan bahasa manusia, sebab hal ini menyangkut kedaulatann
Allah yang Mahatinggi.
Kata Shekinah, berasal dari kata Shakan
/ Shaken, yang berarti bermukim,
bertempat tinggal. Secara harafiah, kata shekinah sendiri berarti “Dia yang bertempat tinggal, bertakhta”,
dan sering dihubungkan dengan kemuliaan Allah, cahaya atau awan yang muncul di
atas tabut perjanjian. (Keluaran 40:34; Imamat16:2; 2 Samuel 6:2; 1 Raja-raja
8:10; 2 Tawarikh 5:13; Mazmur 80:1; Yesaya 37:16 dan Yehezkiel 9:3)
Di dalam Perjanjian Baru, kemuliaan Allah yang
dimanifestasikan (bahasa Ibrani: kabod) atau “shekinah”, dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai “doxa”.
Sebagai contoh; “…Aku telah memberikan kepada mereka Kemuliaan (doxa), yang
Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah
satu” (Yohanes 17:22)
Ayat lain dalam Perjanjian Baru yang menunjuk akan kehadiran Allah (shekinah), sebagai contoh, dapat ditemukan pada Matius 18:20;
“Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar