Nas Alkitab :
Semoga Allah, sumber
pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh
Kudus, kamu semakin kaya di dalam pengharapan.(Salinan Alkitab Jerman)
Nas tersebut memiliki hubungan yang indah
dengan apa yang ditulis Rasul Petrus: Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah
melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,
kepada satu hidup yang penuh harapan” (1 Petrus1:3). Dasar rahasia dari pengharapan
kita ada di dalamnya; di dalam kelahiran baru dan di dalam kenyataan
kebangkitan Kristus.
Pengharapan adalah buah kepercayaan. Pengharapan berasal dari pengandalan kepada Allah dan senantiasa dapat semakin
teguh melalui tenaga Roh Kudus. Dan pada apakah kita berharap? Kita menaruhkan pengharapan kita pada kehidupan
yang sebenarnya, yang akan datang dan yang kekal dan selain itu, agar Roh Kudus
senantiasa mengendalikan kita. Barangsiapa memiliki pengharapan, mereka juga akan memiliki sukacita dan
damai sejahtera!
Sukacita adalah tenaga penggerak, sukacita
dapat menghalau kelelahan dan rasa kantuk, menyingkirkan sikap acuh tak acuh dan
kedangkalan. Firman di dalam Alkitab senantiasa tergenapkan: “Sukacita pada
Tuhan adalah kekuatan kita (Nehemia 8:10). Dan damai sejahtera menciptakan
keselarasan surgawi di dalam jiwa. Kita senantiasa mengambil damai sejahtera
dari Tuhan Yesus Kristus, Raja Damai dan Yang Telah Bangkit. Adalah sesuatu
yang khas, bahwa Tuhan sebagai Yang Telah Bangkit pertama-tama berkata kepada
murid-murid-Nya: “Damai sejahtera menyertai kamu!” (Yohanes 20:19). Semoga damai
sejahtera ini senantiasa melindungi hati dan kesadaran kita di dalam Yesus Kristus.
Dengan demikian kita menjadi semakin kaya di
dalam pengharapan! Semoga firman dari Ibrani 6:11 tergenapkan pada diri kita:
“Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kerajinan yang sama
untuk memegang teguh pengharapan itu sampai pada akhirnya.”(SAJ) kerajinan ini
sebenarnya hanya mungkin,
- jika hati kita berkobar-kobar di dalam kasih kepada Tuhan dan pekerjaan-Nya,
- jika kasih yang mula-mula memerintah dan memimpin kita
- jika kasih ini adalah tenaga pendorong untuk semua pekerjaan yang baik.
Barangsiapa memegang teguh pengharapan itu sampai pada akhirnya, akan tetap
setia dan dengan demikian memperoleh mahkota hidup yang kekal (bandingkan
dengan Wahyu 2:10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar