Nas Alkitab ;
Dan di atas semuanya itu:
kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Rasul Paulus melalui suratnya kepada orang-orang di Kolose, mengajar para pilihan Allah, perihal tingkah laku yang berkenan dihadapan Allah. Ia menunjukkan, bahwa tindakan anak-anak Allah hendaknya senantiasa didasarkan oleh kasih! Kasih adalah citra Bapa Surgawi kita, dan sebagai kebajikan yang menonjol, kasih adalah ”pengikat yang menyempurnakan”.
Kenakanlah Kasih
Rasul Paulus melalui suratnya kepada orang-orang di Kolose, mengajar para pilihan Allah, perihal tingkah laku yang berkenan dihadapan Allah. Ia menunjukkan, bahwa tindakan anak-anak Allah hendaknya senantiasa didasarkan oleh kasih! Kasih adalah citra Bapa Surgawi kita, dan sebagai kebajikan yang menonjol, kasih adalah ”pengikat yang menyempurnakan”.
Kenakanlah Kasih
Ketika Tuhan Yesus sekali waktu ditanya, hukum manakah yang terutama, ia menjawab: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” Dan Ia menambahkan: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:30,31). Jawaban Tuhan ini bertujuan, agar kita hendaknya senantiasa ”mengenakan” kasih. Itu adalah awal perkembangan, yang mengarah kepada tujuan kepercayaan kita, untuk menjadi semakin serupa dengan citra Tuhan Yesus Kristus.
Janganlah seseorang berkata, ”itu mustahil bagiku”. Karrena kasih Allah
telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus, yang telah dikaruniakan
kepada kita (bandingkan dengan Roma 5;5), yang dengan Roh Kudus ini juga, kita
telah dimeteraikan.
Di dalam setiap kebaktian kita menerima firman Allah yang dibangkitkan oleh Roh Kudus. Untuk itu dibutuhkan kesiapan dari diri kita masing-masing, untuk menyediakan ruang yang cukup dalam hati kita, agar firman Allah dapat masuk dan tumbuh berkembang dengan baik.
Kasih yang telah ditanamkan Allah di dalam hati kita, serta kerinduan kita untuk dapat menjadi srupa dengan Tuhan di dalam kata dan perbuatan, juga akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, jika kita juga dapat memberikan ruang yang cukup luas dalam hati kita, bagi kasih itu untuk tumbuh dan berkembang dan dipraktekkan dalam kehidupan kepercayaan kita.
Kasih ini menimbulkan sukacita dan memampukan kita untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Kasih menghasilkan banyak sifat yang baik dan, tidak akan pernah berhenti (bandingkan dengan 1 Korintus 13).
Pengikat yang menyempurnakan
Tuhan Yesus pernah berkata: ”Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna” (Matius 5:48). Kita tahu, bahwa semua manusia berdosa dan telah kehilangan kemuliaan dalam persekutuan kekal dengan Allah, yang dicadangkan bagi mereka. (bandingkan dengan Roma 3:23). Meskipun kita tidak dapat mencapai kesempurnaan di dalam segala tindakan kita, namun kita masih dapat menunjukkan kasih kepada Allah dan sesama kita. Kasih itu membuat kita mampu untuk mempertahankan damai sejahtera di dalam hidup kita, karena kasih adalah pengikat, yang mengatasi perbedaan-perbedaan dan mengikat sesuatu yang telah tercerai berai.
Meski demikian kita masih bersyukur, bahwa Allah tidak membiarkan hal ini tetap sedemikian. Allah memberikan kemurahaan-Nya. Allah memberikan belas kasihan-Nya, dan Ia akan menolong kita untuk mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu kenakanlah kasih sebagai pengikat, baik dengan Allah maupun sesama, agar kita dapat dipersekutukan lagi dengan Allah dalam kemuliaan-Nya.
Di dalam setiap kebaktian kita menerima firman Allah yang dibangkitkan oleh Roh Kudus. Untuk itu dibutuhkan kesiapan dari diri kita masing-masing, untuk menyediakan ruang yang cukup dalam hati kita, agar firman Allah dapat masuk dan tumbuh berkembang dengan baik.
Kasih yang telah ditanamkan Allah di dalam hati kita, serta kerinduan kita untuk dapat menjadi srupa dengan Tuhan di dalam kata dan perbuatan, juga akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, jika kita juga dapat memberikan ruang yang cukup luas dalam hati kita, bagi kasih itu untuk tumbuh dan berkembang dan dipraktekkan dalam kehidupan kepercayaan kita.
Kasih ini menimbulkan sukacita dan memampukan kita untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Kasih menghasilkan banyak sifat yang baik dan, tidak akan pernah berhenti (bandingkan dengan 1 Korintus 13).
Pengikat yang menyempurnakan
Tuhan Yesus pernah berkata: ”Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna” (Matius 5:48). Kita tahu, bahwa semua manusia berdosa dan telah kehilangan kemuliaan dalam persekutuan kekal dengan Allah, yang dicadangkan bagi mereka. (bandingkan dengan Roma 3:23). Meskipun kita tidak dapat mencapai kesempurnaan di dalam segala tindakan kita, namun kita masih dapat menunjukkan kasih kepada Allah dan sesama kita. Kasih itu membuat kita mampu untuk mempertahankan damai sejahtera di dalam hidup kita, karena kasih adalah pengikat, yang mengatasi perbedaan-perbedaan dan mengikat sesuatu yang telah tercerai berai.
Meski demikian kita masih bersyukur, bahwa Allah tidak membiarkan hal ini tetap sedemikian. Allah memberikan kemurahaan-Nya. Allah memberikan belas kasihan-Nya, dan Ia akan menolong kita untuk mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu kenakanlah kasih sebagai pengikat, baik dengan Allah maupun sesama, agar kita dapat dipersekutukan lagi dengan Allah dalam kemuliaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar