Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN
Kita mengenal negeri Syeba yang misterius ini dari Alkitab. Menurut gambaran dari alkitab, Negeri dan ratu Syeba ini sangat kaya, ia datang “dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal” (1 Raj. 10:2). Ratu Syeba datang untuk mengunjungi Salomo.
Pemberian dari mereka yang datang dari Syeba
Beratus-ratus tahun Sebelum Masehi, nabi Yesaya telah menubuatkan bagaimana orang-orang dari Timur akan datang ke Betlehem, membawa hadiah-hadiah untuk Raja yang baru dilahirkan dan menyembah-Nya (band. Mat. 2:1–12). Apa yang telah dilihat oleh nabi ini, terjadi di Betlehem.
Orang-orang itu membawa
- emas – yang mungkin merupakan harta yang paling berharga pada waktu itu. – Kita juga ingin mempersembahkan “emas” bagi Tuhan yang baru dilahirkan, yaitu segenap hati kita. Dengan demikian kita mengakui-Nya sebagai Raja segala raja. Jika kita melakukan hal ini, maka kita akan menempatkan Yesus Kristus menduduki tempat yang pertama di dalam kehidupan kita.
- kemenyan – dupa yang digunakan untuk memuliakan Allah. Kemenyan melambangkan kurban yang kita persembahkan kepada Allah. Kita tidak hanya ingin mempersembahkan kurban materi, tetapi juga berkomitmen untuk Tuhan dan bertindak dalam citra dan Roh-Nya, sehingga hidup kita secara keseluruhan didedikasikan untuk pelayanan-Nya (band. Rm. 12:1).
- mur – ini melambangkan penderitaan kita dan menasihati kita untuk mengingat akan penderitaan Kristus. Kita ingin menghargai kurban Kristus, tetapi juga tidak luput dari penindasan-penindasan dan penderitaan-penderitaan yang Allah perkenankan terjadi pada diri kita. Hal ini hendaknya disadari sebagai sarana untuk membantu kita bertumbuh.
Injil, juga untuk orang-orang bukan Yahudi
Hal penting tentang nubuat Nabi Yesaya dan berita yang dicatat di dalam Injil Matius adalah, bahwa mereka yang berasal “dari Syeba” dan “dari Timur” itu bukan orang-orang Yahudi. Hal ini memberikan pengertian kepada kita bahwa kabar kesukaan dari kemunculan Raja segala raja, yang membawa kelepasan dari dosa dan kematian, tidak hanya berlaku bagi umat Israel, melainkan bagi semua umat, termasuk bagi orang-orang bukan Yahudi (band. Efesus 3:6).
Mewartakan puji-pujian bagi Tuhan
Kitab Suci membicarakan tentang “orang-orang majus” dari Timur. Mereka berjerih-payah mencari Raja segala raja, dan setelah mereka menemukan-Nya, mereka memberitakan hal ini, untuk kepujian nama Allah. Dengan demikian, adalah bijaksana untuk tidak hanya membicarakan tentang Allah, melainkan juga senantiasa mencari kedekatan-Nya. Kemudian pengalaman akan kehadiran Allah dalam hidup kita hendaknya mendorong kita untuk menyatakan puji dan syukur kepada Allah dengan cara yang benar.
Perkataan nabi tergenapkan pada saat kelahiran Kristus: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu” (Yes. 60:1). Kita juga ingin untuk dapat terbilangkan kepada mereka yang tidak hanya mengetahui tentang terang ini, tetapi juga mengikutnya dan menerimanya (band. Yoh. 1:5). Putra Allah yang telah menjadi manusia menuntun keluar dari kegelapan dosa, ke dalam terang pengetahuan akan kebenaran ilahi. Oleh karena itu kita ingin berpegang kepada-Nya, agar kita tidak tetap berada di dalam kegelapan ini!
Kita juga ingin bersama-sama memuji Allah dan memberitakan, bahwa Allah tidak hanya tampak di dalam Yesus Kristus, melainkan bahwa Ia akan datang kembali untuk menjemput dan membawa kita kepada-Nya (band. Yoh. 14:3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar