Nas Alkitab :
Kamu telah di beli dan harganya telah lunas di bayar.
Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia
Jika kita memikirkan saudara-saudari kita sebagai umat Allah, maka firman
dari Rasul Paulus dapat sebagai pedoman untuk menggugah dan mengingatkan
saudara-saudari kita semua: “Kamu telah dibeli
dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi
hamba manusia.”
Kalau kita bertanya pada diri kita sendiri, sebenarnya, apa sih yang paling
berharga bagi kita? Banyak dari antara kita mungkin akan berkata, uang dalam
jumlah besar, rumah yang indah, sebidang tanah yang luas? Tetapi ada juga beberapa
orangyang bersedia memberikan seluruh hartanya, agar dapat menambah umurnya
selama setengah tahun; namun itu tidak mungkin.
Jadi, dari semua yang menjadi milik kita, apakah yang paling berharga.
Tidak lain adalah hidup kita. Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus,
menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Hal itu menjelaskan betapa kita telah ditebus
dengan sangat mahal! Sang Putera Allah menjadi manusia dan memberikan hidupnya sebagai suatu kurban bagi
kita (bandingkan dengan Filipi 2:6-8) dan ini hanya untuk satu tujuan: agar
kita memperoleh kehidupan dan memperoleh pengampunan bagi dosa-dosa kita. Hal Itu
benar-benar suatu harga yang tertinggi, yang mungkin dapat dibayar! Oleh
tebusan itu, kita telah menjadi milik Allah, dan untuk alasan itulah kita tidak
ingin mundur lagi dan kembali menjadi hamba manusia, meski waktu terus berlalu.
.
Apakah arti kata-kata: ”Menjadi hamba manusia?” Kata-kata itu menunjuk pada
gagasan atau pendapat manusia, yang dapat memisahkan kita dari mezbah yang
kudus, dari firman Allah yang hidup, dari kemurahan Allah yang ajaib, dari
damai sejahtera-Nya yang kekal dan dari penghiburan-Nya yang besar. Perpisahan
dalam jarak yang terkecil sekali pun sudah dapat menjadi awal suatu proses bagi kita
untuk kembali menjadi hamba manusia.
Karena hal itu berkenaan dengan keselamatan jiwa kita, kita harus senantiasa
berjaga-jaga, karena kita ingin mencapai tujuan kepercayaan kita. Ciptaan
duniawi sudah merupakan suatu keajaiban yang besar. Tetapi marilah kita
bayangkan betapa lebih menakjubkannya nanti apabila orang-orang yang telah
ditebus oleh Tuhan, berdiri di lautan kaca bercampur dengan api, dan menyanyikan
nyanyian Sang Anak Domba, serta merasakan kesan-kesan pertama di dalam ciptaan
rohani (bandingkan dengan Wahyu 15:2-3).
Sukacita kita akan sangat meluap-luap dan kita pun akan terpesona. Inilah
janji Tuhan bagi masa depan kita – bukan khayalan, melainkan rencana Allah yang
dapat kita baca di dalam Alkitab. Ia dengan pasti akan merampungkan rencana
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar