Nas Alkitab :
Tetapi syukur kepada
Allah yang telah membeikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan
kita. (1 Korintus 15:57)
Setiap pergantian hari, minggu, bulan dan tahun, memberi kesempatan kepada kita untuk
merenungkan kembali dan bertanya kepada diri kita: “Sudah seberapa jauh saya
berjalan di atas jalan menuju tujuan kepercayaan saya?”
Ada cara atau metode yang mudah untuk mengukurnya.
Coba bayangkanlah, bahwa engkau sedang berjalan mendekati sebuah bangunan, dari suatu
kejauhan. Awalnya, bangunan yang menjadi tujuan kita tersebut, akan terlihat
sangat kecil dan engkau dapat saja menutupinya dari pandanganmu dengan sebuah
jari tanganmu. Namun, semakin engkau mendekat, bangunan itu akan kelihatan semakin
besar, dan engkau akan dapat mengenalinya semakin baik.
Sekarang, mari kita mengingat akan tujuan kepercayaan kita, yaitu untuk dapat berada besama-sama
dengan Tuhan, selama-lamanya. Yang menjadi pertanyaan adalah, "Apakah semakin hari kita datang semakin dekat kepada-Nya? Yang berarti, apakah Yesus pada saat ini menjadi lebih
penting bagi kita dibanding waktu-waktu sebelumnya? Dapatkah kita semakin mengenali
sifat-Nya dengan lebih baik"?
Untuk dapat berjalan maju, penting dan sangat menolong bagi
kita, kalau kita dapat menetapkan tujuan-tujuan jangka pendek terlebih dahulu. “Bekerja di
dalam kasih” adalah motto kita di tahun 2014, dan itu adalah salah satu tujuan
kita. “Sukacita dalam Krsitus”, motto kita di tahun yang lampau (2015). Dan itu
adalah tahapan tujuan selanjutnya, di sepanjang perjalanan kepercayaan kita.
Sekarang mari kita mengambil langkah selanjutnya. Dalam upaya menempuh perjalanan dan tujuan pendek berikutnya, sebagai anak-anak Allah, kita tidak perlu khawatir dan cemas akan apa yang ada di depan kita. Allah
tahu apa yang ada di depan kita dan Ia akan menyertai kita, mendampingi kita dan memberi kita tenaga untuk melawan, apa saja yang dapat memisahkan kita
dari-Nya. Semua itu diberikan kepada kita melalui firman dan sakramen-sakramen. Ia memberi kita kekuatan untuk
memenangkan peperangan ini.
Menang atas si jahat
Yesus Kristus, Tuhan kita dan Allah Sang Bapa, memang tidak memusnahkan kejahatan, dan si jahat akan
terus merajalela. Sampai kedatangan Tuhan kembali, gereja Kristus masih akan tetap mengalami
banyak “nyala api” (1 Petrus 4:12). Bahkan kesesakan-kesesakan itu, tidak kita
pungkiri, juga membuat kita menderita. Tetapi Ia berkuasa atas kejahatan. Tidak ada satu pun yang
dapat menghalangi Kristus untuk menyelamatkan mereka yang mengandalkan diri
kepada-Nya. Kemenangan atas si jahat dapat terjadi bila,
kita:
- Senantiasa dapat tetap setia kepada Tuhan, meskipun kita tetap harus mengalami berbagai penderitaan yang ada (1 Yohanes 5:5)
- Senantiasa memperhatikan kehendak Allah, meskipun mungkin hanya kitalah, satu-satunya yang melakukannya. Hal ini kita lakukan hanya didasarkan dan karena kita mengasihi Yesus.
- Senantiasa dapat berbuat baik, meskipun mungkin kita sendiri yang justru menjadi kurban si jahat (Roma 12:21)
Menang atas rasa
takut
Seperti waktu-waktu sebelumnya, kita juga memiliki
kekuatiran tentang masa depan kita. Namun marilah kita perhatikan, agar kita
tidak membiarkan diri kita diliputi kekuatiran-kekuatiran yang berlebihan tersebut,
bahkan apabila keadaannya memang benar-benar sulit. Mereka yang
mengandalkan diri kepada Allah, tidak perlu takut akan hari esok (Matius 6:34).
Meski berbagai kesesakan membuat kita mengalami penderitaan, tetapi janganlah
kita diliputi oleh ketakutan akan masa depan. Percayalah kita dapat menang bersama
Kristus dan teruslah percaya. “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera
akan menghancurkan iblis di bawah kakimu” (Roma 16:20).
Ketika seseorang mengambil keputusan-keputusan penting,
banyak orang kemudian seperti menjadi lumpuh, karena mereka takut terhadap
komitmen. Tetapi mengapa kita harus takut, untuk menikah, untuk membesarkan
anak-anak atau untuk menjadi hamba Allah? Bukankah Yesus Kristus ada untuk
memimpin dan menolong kita. Bersama Dia, kita akan dapat berhasil dalam membina
kehidupan pernikahan dan dalam membesarkan anak-anak. Bersama Dia, kita juga
akan dapat berhasil menyeimbangkan aktivitas jawatan kita, kehidupan keluarga
yang bahagia dan juga dapat merealisasikan cita-cita diri.
Menang atas diri kita
Bersama Kristus, kita juga harus dapat meraih kemenangan
atas diri kita sendiri. Banyak hal pada diri kita sendiri yang harus dikalahkan, antara lain
- Kesombongan
atau kebanggaan yang berlebihan. Hal
ini dapat menghalangi kita untuk meraih atau menjangkau pertolongan Allah.
Sebagai contoh dapat kita lihat tentang kisah Naaman (2 Raja-raja 5:11-14).
- Prasangka-prasangka.
Adanya prasangka-prasangka ini, dapat menjadi penghalang bagi kita untuk
mengasihi sesama dan juga menjadi penghalang bagi kita untuk dapat menerima
perbedaan dengan sesama. Marilah kita ingat akan Petrus dan Kornelius
(Kisah Para Rasul 10:9-35). - Keinginan
kita untuk mengatakan apa yang kita pikirkan dan desakan untuk menyatakan
pendapat kita tanpa memperhatikan dampak-dampaknya. Hal ini harus
dikalahkan, agar damai sejahtera dapat tetap terpelihara.
Bagaimana kita dapat
menang bersama Kristus?
Kristus hanya akan membantu kita untuk meraih kemenangan, bila kita berjuang menurut aturan-aturan yang telah Ia tetapkan. Aturan-aturan itu adalah:
- Tetap memiliki iman dan percaya pada kebenaran Yesus, meski sering tanpa kita
harus melihat. Kita juga harus tetap percaya kepada kasih-Nya yang dinyatakan
kepada kita dan sesama, dan kita juga harus tetap percaya akan kemenangan-Nya.
- Kasih,
sebagaimana Ia telah mengasihi kita. Yesus hanya akan memberkati usaha kita,
apabila hal itu dimotivasi oleh kasih.
- Tetap tekun
berpaut kepada-Nya, apa pun yang terjadi. Tanpa hal ini kita tidak akan
mendapat kemenangan (Roma 5:4).
- Kemanunggalan di dalam persekutuan, karena untuk mencapai kemenangan, kita juga saling membutuhkan dan bekerja sama (1 Tesalonika 5:11). Hanya mereka yang manunggal dengan Kristus-lah, yang dapat dimahkotai (Efesus4:13). Segala hormat dan puji syukur bagi Allah, yang senantiasa memungkinkan kita untuk mencapai kemenangan bersama Yesus Kristus (2 Korintus 2:14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar