Nas alkitab :
Dan apabila
Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada,
kamupun berada.
Kita sedang
menantikan penggenapan janji Kristus untuk datang kembali dan menjemput
milik-Nya agar dapat berada bersama-Nya. Sebagai umat Allah, kita hidup di dalam masa
pertunangan, menantikan kedatangan Pengantin Laki-laki jiwa kita, Yesus Kristus. Adalah
perjuangan kita, untuk dapat ikut ambil bagian di dalam pernikahan Sang Anak Domba
(bandingkan dengan Wahyu 19:7).
Pengharapan
apakah yang dimiliki pengantin perempuan dan pengantin laki-laki di bumi ini,
jika mereka telah berhubungan dengan serius? Bahwa di dalam kasih dan kesetiaan
yang murni, mereka akan senantiasa saling mendampingi. Berdasarkan kasih mereka, satu kepada yang lain, mereka akan semakin
banyak menghabiskan waktu untuk bersama-sama dan akan berusaha supaya jangan sampai
berperilaku yang tidak berkenan kepada yang lain, agar dapat senantiasa memupuk persatuan
dan keserasian. Mereka menyibukkan diri mereka dengan kehidupan bersama mereka
yang akan datang, dan dengan merencanakan ini, membuat mereka berada dalam
kesukaan yang besar dan memberi semangat kepada mereka untuk membuat
persiapan-persiapan yang diperlukan.
Banyak hal dari
yang disebut di atas dapat dialihkan pada kehidupan kepercayaan kita. Yesus
Kristus begitu besar kasih-Nya, sehingga Ia mengurbankan hidup-Nya untuk kita.
Itulah sebabnya, kita ingin berpihak pada-Nya dengan kasih yang sejati. Kita
berusaha untuk mentaati perintah-perintah-Nya (bandingkan dengan Yohanes 14:15)
dan melepaskan segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Dia, Yang Sempurna.
Kita akan semakin berusaha untuk melepaskan diri kita sendiri dari apa yang dapat terus mengikat
kita di bumi ini. Kita tidak melakukan ini demi keuntungan duniawi, tetapi agar
dapat diperkenankan untuk hidup bersama Tuhan kita, di dalam persekutuan yang kekal.
Kita berusaha untuk tumbuh ke dalam citra Yesus, “Sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah” (Efesus
4:13). Ia mengharapkan pertumbuhan ini dari kita, hingga saat Ia datang kembali
untuk mengambil kita, ke tempat-Nya, supaya di tempat di mana Ia ada, kita pun
boleh berada.
Memang, di dunia
ini kita masih harus mengalami kesusahan dan jam-jam yang gelap, tetapi apabila
kita mengingat masa depan kita yang menakjubkan, itu akan menghibur dan
menguatkan kita! Oleh karena itu, marilah kita setiap hari menyibukkan diri
kita dengan waktu kedatangan-Nya kembali untuk menjemput kita pulang, maka
banyak kekawatiran akan lenyap, salib yang mungkin harus kita pikul menjadi
lebih ringan dan semangat kita menjadi semakin besar. Panggilan kita adalah
yang tertinggi yang dapat diperoleh manusia: untuk memiliki persekutuan dengan
Tuhan di tempat, yang telah Ia persiapkan bagi milik-Nya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar