Nas Alkitab :
Sebab di
mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka.
Mat.
18:20 memiliki kesesuaian di dalam tradisi Yahudi, di mana dengan
penghargaan yang tinggi, mereka senantiasa membicarakan perihal pendidikan
Taurat: “Jika dua orang duduk bersama dan menyibukkan diri dengan kata-kata
dalam Taurat, maka kehadiran Allah (shekinah), ada di antara mereka.”
Melalui kehadiran Tuhan
Yesus, perhimpunan orang-orang Kristen mendapatkan martabat dan harkatnya. Itulah
sebabnya, teks ini tergolongkan ke dalam pernyataan-pernyataan Kristologi yang
penting di dalam Perjanjian Baru. Misalnya, di dalam kutipan pernyataan Mat.
28:20: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman (akhir dunia
ini)”.
Pada setiap kebaktian Tuhan
mengundang kita: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28). Namun tidak hanya pada
saat berkumpul dalam kebaktian saja, janji penghiburan pada nas Alkitab di
atas, berlaku untuk kita, melainkan pada setiap kebersamaan dalam sidang
jemaat, yang terjadi dalam Roh dan citra Kristus. Nas Alkitab sekaligus juga
mengingatkan akan apa yang harus dipenuhi, agar dapat merasakan kehadiran Tuhan
Yesus secara pasti dan untuk dapat menghayatinya.
Berkumpul di dalam nama-Nya
Untuk berkumpul di dalam
nama Tuhan, pertama-tama, kita dapat merujuk pada suatu petunjuk tentang
kemanunggalan dalam Tuhan, yang ditunjukkan di ayat 19. Memang, kita semua berbeda dan
tetaplah berbeda di dalam pikiran, perasaan dan reaksi kita. Meski demikian perbedaan-perbedaan ini hendaknya tidak ditonjol-tonjolkan. Pada kata-kata
“dalam nama-Ku”, diberikan suatu tatanan yang lebih tinggi. Ia menunjukkan,
bahwa meskipun terdapat berbagai perbedaan, orang dapat secara bersama-sama
mengarahkan pandangannya pada Tuhan Yesus Kristus. Bagaimanakah hal ini bisa terjadi?
Hal ini bisa terjadi, jika pada saat ada dua atau tiga orang berkumpul dalam
nama Yesus,
- mereka terdorong untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Allah,
Sang Bapa, untuk segala sesuatu yang telah Beliau sediakan bagi mereka, sebagaimana
dapat kita lihat ketika Tuhan Yesus berdoa. Ia -pun senantiasa bersyukur dan
berterima kasih kepada Allah, Sang Bapa, untuk segala sesuatu yang telah Beliau
sediakan, (band. Mat. 15:36).
- setiap orang dari antara mereka, dengan senang hati dan siap sedia
melayani dalam sidang jemaat, untuk meningkatkan citra dan Roh Kristus di dalam
diri mereka (band. Mat. 20:28).
- mereka menjumpai satu dengan yang lain sebagai saudara dan saudari
dalam Tuhan dan dengan demikian mengikuti petunjuk Tuhan, untuk senantiasa bersikap
sederhana dan rendah hati (band. Mat. 23:5-12).
- setiap orang dari antara mereka mau mengambil bagian dalam kekhawatiran-kekhawatiran sesama manusia dan di dalam doa bersama memperantarakannya (band. Kis. 12:5).
Jika kita mengambil Tuhan
Yesus sebagai contoh teladan, kita akan dapat merasa yakin akan kedekatan Tuhan
yang penuh belas kasihan, khususnya dalam kebaktian.
Jadi, dengan demikian terdapat
hubungan antara sikap kita dan tergenapkannya janji Tuhan pada kita: “maka Aku
ada di tengah-tengah mereka”.
Tuhan ada di tengah-tengah milik-Nya
Alkitab berkali-kali
memberikan keterangan mengenai kehadiran Tuhan dan dampak kehadiran-Nya. Sesuai
dengan janji-Nya: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Mat.
28:20). Ini juga dapat
dialami pada masa sekarang ini.
Kehadiran Tuhan memberikan
- kepastian – Di dalam diri kita dan di sekitar kita ada banyak “badai” yang dapat diredakan, jika kita melakukan kehendak-Nya dan meraih tangan-Nya (band. Mat. 14:32).
- damai sejahtera – Damai sejahtera dari Yang Telah Bangkit, memampukan
kita untuk, sebagaimanaTuhan, juga dapat berbagi damai sejahtera satu dengan
yang lain (band. Mrk. 14:6).
- sukacita – Tuhan Yesus senantiasa menghidupkan serta menumbuhkan
pengharapan dalam hati “pengantin perempuan” Tuhan dan menunjukkan kepastian
akan hidup yang kekal (band. Luk. 10:20). Itu menguatkan sukacita satu
dengan yang lain.
- ketekunan – firman-Nya menjadikan kita dapat mengenali dan mengakui Dia dan itu memberikan tenaga kepada kita, untuk tetap tinggal pada-Nya, sebagaimana yang dilakukan murid-murid-Nya (band. Yoh. 6:68,69).
Jika kita dapat menghayati
akan setiap kehadiran-Nya, itu sebenarnya adalah penghayatan awal atas apa yang
telah dipersiapkan bagi para milik-Nya, pada hari kedatangan-Nya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar