Nas Alkitab :
Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
Rasul Petrus menyatakan kepercayaannya yang dalam, dan pengertiannya yang tinggi, seperti yang tertulis dalam (Yohanes 6:69) , " dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Tetapi ketika Tuhan akan disalibkan, Tuhan masih perlu menanyai lagi akan sikap Petrus, beberapa kali.
Sampai tiga kali Tuhan Yesus ingin mengetahui. " Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. (Yohanes 21:15-17)
Kasih merupakan prasyarat, bila seseorang ingin bekerja dalam tuntunan Roh Tuhan, memenuhi kehendak-Nya dan melakukan firman-Nya. Kasih Allah tidak terbatas besarnya. Berdasarkan kasih-Nya, Ia mengutus sang Putra datang ke bumi. Kasih-Nya juga menuntun kita untuk dapat memperhatikan firman-Nya.
Berdasarkan kasih pula, kita dapat manunggal dengan Tuhan melalui pekerjaan Roh Kudus, melalui kasih Allah di surga, dan melalui penikmatan Perjamuan Kudus. Dan kita tidak hanya manunggal, tapi juga dapat meraih kedudukan yang lebih tinggi, yaitu kita berada dalam Allah dan Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar