Nas Alkitab :
…kasih
Allah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan
kepada kita.
Ada ungkapan
yang berbunyi: Barangsiapa ingin mencapai cita-cita yang tinggi, harus tetap
tenang pada kemudi, tidak boleh terpengaruh oleh pujian atau celaan.
Dan secara
harafiah memang demikian. Tetapi hal ini tidaklah selalu mudah, memang
kadang-kadang sangat sulit, tetapi selama ini kita hanya dapat memuji
pertolongan dan kemurahan Allah.
Di atas semua
kekawatiran dan peperangan, kata-kata Rasul Yohanes berkilau bagaikan mahkota:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal”(Yohanes 3:16). Begitulah, dari kasih Allah ini
datanglah Putera-Nya, menjelma menjadi manusia. Dan kedua, kasih Allah yang
kekal ini, Ia curahkan ke dalam hati kita melalui karunia Roh Kudus.
Berdasarkan kasih Allah yang telah kita terima, kini kita harus membiarkan
kasih ini dibangkitkan di dalam diri kita dan membalas kasih ini. Oleh karena
itu kita berusaha untuk menggenapi perintah yang diajarkan oleh Yesus Kristus:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan
hukum kedua yang sama dengan itu, ialah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.” (Matius 22:37-39).
Marilah kita
ingat, bahwa kasih juga berperan penting di dunia yang akan datang, ciptaan
yang baru! Oleh karena itu kita dihimbau untuk tidak mengasihi dunia, seperti
yang diingatkan oleh Rasul Yohanes (1 Yohanes 2:15), tetapi memberikan ruang untuk
kasih Allah di dalam hati kita.
Hanya dengan
demikian, Roh Allah dengan karunianya yang banyak itu, dapat menghasilkan
dampak di dalam pikiran, lidah dan perbuatan kita. Kasih adalah dan akan tetap
merupakan tenaga dan kekuatan yang terbesar. Apabila kasih bekerja, pasti akan menghasilkan
sesuatu.
Kasih adalah
sumber setiap pengurbanan yang pernah diberikan, dengan mana pekerjaan Allah
pada masa sekarang ini, dibangun. Pada bab tiga belas dari surat pertama kepada
orang-orang Korintus, Rasul Paulus melukiskan kasih ini di dalam kata-kata yang
menakjubkan. Ia berkata bahwa sekalipun
dapat berkata-kata dengan lidah malaikat, memiliki karunia untuk bernubuat dan
memiliki seluruh pengetahuan, tetapi tanpa kasih, orang itu bukan apa-apa!
Kasih tidak pernah bosan menantikan, tidak membanggakan diri, tahan uji,
memiliki kepercayaan dan pengharapan yang tak pernah mati! Orang yang dapat
menyatakan kasih dalam bentuk ini, telah mencapai tingkat kepatutan dan
kesempurnaan rohani yang tinggi.
Pada hari
Pentakosta ini, hari peringatan ulang tahun pekerjaan kelepasan yang
dilembagakan oleh Yesus Kristus ini, marilah kita memperbaharui tekad kita
untuk bekerja dengan segenap tenaga dan kasih untuk kesempurnaan rohani kita,
sampai tiba hari Tuhan yang dirindukan. Juga Yesus mau mengakhiri pekerjaan ini
dan merampungkannya. Ia berkata: “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan
Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 22:13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar