Nas Alkitab
Dan
setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak
Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di
dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. (Markus 1:19,20)
Dalam Injil Markus dituliskan, bagaimana Yesus, Sang Putera Allah, memanggil murid-murid-Nya yang awal. Mari
kita ambil hal-hal yang penting serta petunjuk-petunjuk yang mendasar untuk
dapat dipilih dan dipanggil oleh Tuhan.
Setiap hari Tuhan Yesus melihat dan mengawasi manusia. Ia tidak hanya melihat dan mengawasi apa yang dilakukan atau apa yang diperbuat manusia, tetapi
pandangan-Nya bisa jauh menembus dan mengarah kepada hati mereka. Ia melihat ke dalam hati manusia untuk memanggil dan mengikut Tuhan, "Marilah, ikutlah Aku".
Tidak jarang, ketika Ia memanggil manusia untuk mengikuti-Nya, Ia tidak menggunakan cara yang berbelit-belit dan tidak menyodorkan janji-janji yang memikat atau iming-iming yang
menggiurkan. Tuhan hanya menghimbau, mengajak dan memanggil mereka, Marilah, ikutlah Aku".
Demikian juga ketika Ia memanggil murid-murid-Nya yang awal, Alkitab tidak memberitakan
perihal diskusi-diskusi antara Yesus dengan orang-orang yang dipanggil-Nya, dan
juga tidak memberitakan diskusi antar mereka sendiri, ataupun perihal peperangan batin
mereka, saat mereka mengambil keputusan penting dalam hidup mereka. Juga
tidak disebutkan sama sekali perihal reaksi ayahnya dan orang-orang upahannya
yang kemudian mereka tinggalkan.
Alkitab juga memberitakan
perihal banyaknya panggilan yang dilakukan Allah, Tuhan kita dan Alkitab juga memberitakan perihal bermacam-macam
reaksi dari orang-orang yang dipanggil-Nya. Ada yang menolak, dengan mengajukan berbagai macam alasan, tapi ada juga yang menerima dan mengikuti-Nya. Berikut adalah beberapa contoh sikap mereka ketika dipanggil Tuhan:
- Menghindar. Allah
memanggil nama Musa sebanyak dua kali dari dalam semak-belukar yang
menyala-nyala dan memberitahukan pemanggilan atas dirinya melalui tanda-tanda
tersebut. Meskipun demikian Musa tidak serta merta menyetujui, tetapi ia
mengajukan lima dalih, sebelum ia akhirnya melayani Tuhan (band. Kel.
3:4,11,13; 4:1,10,13).
- Menolak. Tuhan
Yesus menghimbau pemuda yang kaya itu, untuk mengikut kepada-Nya. Tetapi ia
terhalang oleh harta miliknya (band. Mat. 19:16–22).
- Mengenali
dan mengakui. Samuel adalah murid imam Eli. Baru setelah tiga kali dipanggil
dan melalui nasihat bijak Eli, Samuel akhirnya mengenali dan menerima
pemanggilan atas dirinya menjadi nabi (band. 1 Sam. 3:1–21).
- Menerima. Abraham dengan segera mengikuti panggilan Tuhan dan meninggalkan kehidupannya yang selama ini dijalaninya (band. Kej. 12:1–4). Saulus mendengar suara Tuhan Yesus pada perjalanannya menuju Damsyik dan ia pun segera menerima petunjuk-Nya (band. Kis. 9).
Allah senantiasa memanggil kepada keselamatan
Panggilan Allah berlaku bagi setiap manusia dan senantiasa
tertuju pada keselamatan. Ia ingin membawa kita kepada keselamatan (band. 1 Tim.
2:4). Sayangnya tidak semua orang mau menerima panggilan ini (band. Luk.
14:18–24). Jika Allah memanggil, maka hal itu selalu berkenaan dengan, agar,
bagaimana manusia yang dalam keadaannya yang tidak ilahi ini, dapat dipindahkan
ke dalam keadaan, yang memperoleh perkenan hati-Nya.
Allah memanggil
- dari kegelapan dan membawa kita kepada terang-Nya yang ajaib (band. 1 Ptr. 2:9).
Bagi orang-orang yang telah dibawa kepada terang ilahi ini, mereka diharapkan untuk menjadi terang, dengan cara menjalani
suatu kehidupan dalam citra Kristus.
- dari dalam keadaan tertawan kepada kebebasan yang sejati (band. Gal. 5:13).
Barangsiapa membiarkan dirinya dipanggil untuk memperoleh kebebasan dalam
Kristus, maka ia juga akan menerima tenaga, untuk melepaskan diri dari
ikatan-ikatan dosa.
- dari keadaan yang tidak murni / tercemar kepada kesucian (band. 1 Tes. 4:7). Barangsiapa memutuskan diri untuk mengikut Kristus, ia hendaknya senantiasa berpaling kepada Allah saja, serta berusaha menselaraskan hidupnya, sesuai dengan kehendak Allah dan dengan demikian, ia juga akan berusaha untuk mengarah kepada kesempurnaan.
Oleh Allah kita dipanggil
kepada persekutuan dengan Sang Putera, Tuhan Yesus Kristus (band. 1 Kor.
1:9). Tujuan kita dipanggil ke dalam persekutuan ini adalah untuk
diperkenankan hidup dalam kemuliaan yang kekal bersama-sama dengan Allah, Sang
Bapa dan Sang Putra. (band. 1 Ptr. 5:10). Panggilan Allah ke dalam
kerajaan-Nya adalah awal keselamatan bagi kita secara pribadi dan memerlukan suatu jawaban yang
tegas dari kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar