Nas Alkitab :
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih
banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari
kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di
dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin” (Efesus 3:20-21).
Allah memberi kita lebih banyak dari pada yang kita mohonkan.
Kebutuhan jasmani kita sehari-hari, keselamatan oleh Putra-Nya yang datang ke
dunia, dan juga pekerjaan Roh Kudus yang begitu luas, menjadikan kita benar-benar
hanya dapat menghaturkan segala syukur, kepujian dan kemuliaan bagi-Nya. Namun, janganlah kita abaikan
dorongan-dorongan Roh Kudus, untuk menyatakan yang sedemikian itu, sebab hanya dengan demikianlah Roh Kudus dapat bekerja bagi
kita.
Salomo memohonkan hati yang bijaksana dan ia menerima lebih banyak
daripada yang ia mohonkan (1 Raj. 3:13). Roh hendaknya juga menginspirasi kita untuk
menaruhkan hikmat ilahi di atas kebutuhan duniawi, dan dengan hikmat itu, kita
menjadi lebih tahu, bahwa adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Tuhan berjanji bahwa segala sesuatu yang dibutuhkan akan ditambahkan
kepada kita. Tetapi dalam hal ini, yang penting pertama-tama adalah bahwa, di dalam setiap doa-doa kita, kita harus mampu untuk selalu manaruhkannya
di atas kehendak Allah (Mat. 6:33). Roh Kudus senantiasa mendorong kita untuk memiliki keyakinan
kepada Allah. Keyakinan ini memberikan kepada kita pengertian, untuk tidak selalu mengharapkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
kita. Pada saat bersama Tuhan, sukacita akan sedemikian besar, sehingga tidak
akan ada lagi yang ingin ditanyakan (Yoh. 16:20-23).
Allah memberikan kepada kita lebih banyak daripada yang dapat kita
pikirkan. Putra-Nya datang pada jam yang tidak kita sangka-sangka. Kemuliaan-Nya,
lebih daripada yang dapat kita pahami, dan sebagai pendosa yang malang, kita
diperkenankan untuk menjadi seperti Yesus. Sungguh merupakan hal yang sangat menakjubkan dan tak terbayangkan! Allah memberikan
kepada kita lebih banyak, dan sebagai balasannya, kita ingin untuk senantiasa memuliakan Dia, dengan
melayani dan dengan memberikan kepada-Nya, lebih dari apa yang kita pikir,
sebagai batas kita.
Marilah kita meninggalkan dosa, menyangkal diri kita, melepaskan
keyakinan dan keinginan yang tak berdasar, menunjukkan kerendahan hati untuk manunggal dengan anak-anak Allah, dan melayani Kristus dengan keyakinan.
Saya baru membaca di sebuah terbitan Mayo Clinic yang terkenal
bahwa RASA SYUKUR baik untuk kesehatan. Gantilah keinginanmu akan sesuatu,
dengan bersyukur. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang
demikian, memiliki akal sehat yang lebih baik, untuk hal yang baik. Mereka
mengatakan bahwa RASA SYUKUR harus dilatih, dan itu dapat dipelajari. Ini
adalah perkara perilaku dan prioritas batin. Mulailah setiap hari dengan hati
yang bersyukur, hargailah hal-hal kecil, dan lihatlah juga di dalam hal negatif
sesuatu yang positif. Akuilah dan terimalah orang lain dengan rasa syukur. Rasa
syukur menguntungkan, orang-orang terpelajar inilah yang mengatakannya. Rasa
syukur menurunkan risiko gangguan psikologis, meningkatkan potensi aktualisasi
diri dan memperbaiki hubungan antar sesama. Orang yang bersyukur bahkan tidur
lebih baik.
Sungguh menakjubkan apa yang
dikatakan para ilmuwan. Berapa kali lagikah, Allah harus mengatakan, “betapa besar
berkat yang diterima, yang timbul dari hati yang bersyukur?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar