Jumat, 19 Agustus 2016

Tuhan Tidak Lalai Menepati Janji-Nya (2 Petrus 3:9)


Nas Alkitab :

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan semua orang berbalik dan bertobat.



Kelahiran Yesus Kristus, kehidupan-Nya, kematian-Nya di atas kayu salib, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga, terjadi tepat sesuai dengan rencana yang telah di tentukan oleh Allah. Banyak hal telah di nubuatkan oleh para nabi dan semua itu telah digenapkan. Juga sesuai dengan waktunya, Allah telah menentukan segala sesuatu: “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Putera-Nya…(Galatia 4:4). Walaupun dalam kenyataannya banyak orang melewatkan tawaran keselamatan-Nya ini, tapi Yang Mahakuasa tetap menggenapkan rencana-Nya.



Meski kita hidup di zaman di mana manusia semakin jarang bertanya mengenai Allah, tetapi di dalam hati kita tetap hidup janji Kristus yang menakjubkan itu: “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun ada”(bandingkan dengan Yohanes 14:3). Janji ilahi ini juga akan digenapkan secara tepat, pada waktu yang tepat pula.



Akan menjadi suatu kesukaan yang terbesar bagi jiwa-jiwa yang telah dirampungkan, untuk diperkenankan, berdasarkan kemurahan, ikut ambil bagian di dalam kebangkitan yang pertama. Sementara itu kita harus memelihara dan menjaga agar janji ini tetap berada pada titik pusat pikiran dan usaha kita. Di dalam kebaktian-kebaktian, Roh Kudus senantiasa mengingatkan kita lagi mengenai hal ini. Semakin kuat dan sungguh-sungguh hubungan kita dengan para Rasul Yesus, semakin besar pula kerinduan kita akan hari-Nya Tuhan.



Adalah penting bagi kita untuk memandang kerampungan pekerjaan Allah di seluruh dunia, agar kita tidak hanya melihat diri kita saja, tetapi merasakan bagaimana Tuhan membiarkan pekerjaan-Nya tumbuh ke arah kerampungannya. Melalui hal ini, kita akan mengenali kesabaran-Nya. Tuhan tidak ingin seorang pun binasa, tetapi sebaliknya ingin agar setiap orang bertobat, ini berarti bahwa semua orang berbalik kepada-Nya dan menemukan jalan ke dalam pekerjaan-Nya.

Marilah kita menggunakan waktu kemurahan yang masih ada bagi kita ini untuk bekerja bagi kepatutan jiwa kita. Tuhan tahu kapan jiwa yang terakhir telah siap di dunia ini dan di alam sana. Kemudian, sekali lagi waktunya akan tergenapkan dan Ia akan mengirimkan Putera-Nya untuk menjemput pengantin perempuan-Nya pulang. Satu hal yang pasti: Tuhan tidak akan menunda-nunda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar