Senin, 08 Agustus 2016

Sentuhan Tangan Kasih Tuhan, Menyembuhkan (Lukas 13:12,13)


Nas Alkitab :

Ketika Yesus melihat perempuan itu (perempuan yang sakit), Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh. Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. 

Nas Alkitab memberitakan tentang mujizat Tuhan Yesus pada seorang perempuan yang sedang sakit. Ia sakit, sampai bungkuk punggungnya dan tidak lagi dapat berdiri dengan tegak. Ketika Tuhan Yesus melihatnya, Ia memanggilnya untuk datang kepada-Nya dan menyembuhkannya. Peristiwa ini berkenaan dengan suatu penyakit tubuh jasmani. Pada masa sekarang ini, dalam pekerjaan kelepasan Allah, hal ini bukan berkenaan dengan pembebasan dari beban keberatan tubuh jasmani lagi, melainkan berkenaan dengan pembebasan jiwa dari penyakit-penyakit rohani. Jika disebutkan, bahwa perempuan itu, yang datang kepada Tuhan Yesus, dapat berdiri tegak lagi, maka bagi kita, hal itu berarti, bahwa di dalam kedekatan dengan Tuhan Yesus, jiwa kita juga akan mendapatkan kesembuhan dan dapat berdiri lagi dengan tegak. Kristus menyembuhkan kita dari sakit-penyakit jiwa.

Penyakit-penyakit tersebut, antara lain:

  • Tidak adanya kasih dan pengertian 
  • sikap egois, iri hati dan ketamakan (kesombongan) 
  • kehilangan semangat dan putus asa
  • kurang atau tidak mau menengadah kepada Tuhan dan para hamba-Nya 
  • cara pandang yang salah, misalnya menyatakan, bahwa orang hanya mengurusi kehidupan jasmaninya saja dan tidak memikirkan kehidupan yang kekal (band. Luk. 12:16–21).

Dari berbagai penyakit ini, Tuhan ingin “menyembuhkan” kita, Tuhan ingin membebaskan kita dari penyakit-penyakit tersebut. Hal ini terjadi melalui cara atau langkah-langkah yang serupa, seperti yang terjadi pada perempuan tersebut di atas.

Tuhan melihat kita

Tuhan melihat kepada kita, Beliau melihat hati kita! Tuhan melihat kepercayaan kita dan apakah kita memiliki keinginan, untuk dibebaskan dari penyakit-penyakit jiwa seperti ini? Hal ini tidak akan terjadi begitu saja atau otomatis: Banyak penyakit–penyakit yang sedemikian itu, yang tidak mereka kenali dan orang tidak mengakui atau merasa, kalau mereka sedang mengidap penyakit yang sedemikian itu. Lebih celaka lagi, beberapa diantara mereka bahkan menyukainya. Maka kemudian orang lebih suka mempertahankan sikap dan cara pandangnya sendiri dan tidak ingin apapun dirubah.

Tuhan memanggil

Kemudian tibalah langkah berikutnya: Tuhan memanggil kita untuk datang kepada-Nya. Tuhan memanggil kita melalui:

  • firman dalam khotbah. Marilah kita mendengarkan undangan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat” (Mat. 11:28).
  • Perjamuan Kudus. Barangsiapa dengan percaya dan penuh kerinduan berusaha mendekatkan diri dan meraih tawaran kemurahan Tuhan ini, Tuhan juga akan dekat dengan dia (band. Yak. 4:8).
  • hamba-hamba yang telah diberikan Tuhan, yaitu para pemangku jawatan. Mereka berada di dalam tugas ilahi dan memanggil kita datang ke dalam kedekatan dengan Tuhan.
  • banyak peristiwa lain, yang Tuhan perkenankan terjadi pada diri kita. Dari peristiwa-peristiwa ini hendaknya kita belajar, apa yang hendaknya kita lakukan, untuk memperoleh perkenan hati Allah kepada diri kita.
Adalah penting, untuk mendengarkan panggilan Tuhan dan untuk mengikutinya, tepat sebagaimana yang dilakukan perempuan yang sakit itu! Kita juga ingin mengandalkan diri kepada-Nya dan tetap tinggal pada-Nya.

Tuhan menyembuhkan

Jika prasyarat-prasyarat ini terpenuhi, maka Tuhan juga akan dan dapat menyembuhkan kita. Hal itu terjadi, jika firman Tuhan, sakramen-sakramen dan juga apa yang diperkenankan Tuhan terjadi pada diri kita, dapat menyentuh kita. Marilah 
kita ingin senantiasa membiarkan diri kita disentuh oleh Tuhan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar