Minggu, 14 Agustus 2016

Percayalah Kepada Allah, Juga Kepada-Ku (Yohanes 14:1)



Nas Alkitab :

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 

Di dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus, murid-murid-Nya merasakan kedekatan dengan Allah secara khusus dan penuh. Para murid-Nya mengalami, bahwa melalui kasih dan kepedulian Allah, mereka yang di dalam kepercayaan berpaling kepada-Nya, akan terbebaskan dari kegelisahan, ketidak-damaian dan godaan. Kuasa yang timbul dari kepercayaan seperti ini, tampak jelas terlihat pada penyembuhan wanita, yang menyentuh jumbai jubah Yesus: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu” (Mrk. 5:34).

Petrus pun, pada saat yang menentukan, akhirnya juga dapat mengakui: “Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah” (Yoh. 6:69). Meski demikian, di kemudian hari, melalui nas Alkitab kita, Tuhan menghimbau murid-murid-Nya, untuk mempertahankan kepercayaan mereka. Karena Ia akan kembali lagi kepada Sang Bapa, maka di kemudian hari murid-murid-Nya merasakan sendiri, kebencian yang ditimbulkan dari kuasa-kuasa yang memusuhi Allah (band. Yoh. 16:1-4).

Janganlah gelisah hatimu!

Di dalam pengikutan kepada Tuhan Yesus, murid-murid Tuhan merasakan perlindungan yang istimewa. Guru mereka dapat menjawab semua pertanyaan mereka, mengusir kekhawatiran-kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan mereka. Oleh pemberitahuan akan pengkhianatan oleh Yudas (band. Yoh. 13: 21-29) dan penyangkalan oleh Petrus (band. Yoh. 13:36-38), murid-murid dapat saja merasa bingung dan terkejut. Karena itu, sebelumnya Tuhan Yesus telah menghimbau mereka terlebih dahulu, untuk tidak membiarkan diri dan kepercayaannya jatuh ke dalam keragu-raguan, oleh kejadian-kejadian yang negatif seperti ini.

Kita tidak membiarkan diri kita dikejutkan

Jika kita senantiasa dapat mempersiapkan diri menghadapi berbagai ujian-ujian kepercayaan, maka kita akan dapat bereaksi secara bijaksana dan tidak gentar atau terkejut menghadapi ujian-ujian tersebut. Apakah yang dapat membingungkan dan membuat kita terkejut?

  • Kekecewaan-kekecewaan.
    Berbagai tekanan dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi, menjadikan banyak orang bereaksi, seperti yang tidak kita harapkan, sehingga kita merasa kecewa.
  • Penderitaan.
    Kita menyadari, bahwa orang yang percaya juga harus menanggung penderitaan, dan itu tidak jarang menyebabkan mereka menjadi bimbang terhadap kasih Allah.
  • Kebimbangan.
    Kita juga dihadapkan pada banyak tawaran, yang menjanjikan keselamatan kepada kita. Jika tawaran-tawaran semacam itu membuat kepercayaan kita menjadi bimbang, maka hal itu juga dapat membuat kita merasa tidak pasti.
  • Kelemahan dalam pencobaan.
    Sebagaimana Petrus, kita juga bisa saja merasa terkejut menyadarai akan kelemahan diri kita sendiri, ketika kita berada dalam suatu pencobaan-pencobaan, yang menurut perkiraan kita, pencobaan-pencobaan tersebut tidak akan dapat menggoyahkan kita (band. Mat. 26:75). Tapi ternyata kepercayaan kita pun menjadi goyah.
  • Kekalahan-kekalahan dan ketidakberhasilan.
    Keduanya dapat membuat kita bimbang tehadap penyertaan Allah.

Percayalah kepada Allah dan percayalah kepada-Ku!

Kepercayaan ganda ini bukanlah jalan keluar dari keadaan yang tidak menyenangkan, atau dari situasi-situasi yang bermasalah, melainkan justru menjadi suatu pertolongan yang mendasar dalam kehidupan kita, yang membuat kita tidak lagi gentar atau terkejut dalam menghadapi berbagai ujian dan pencobaan, dan menjadikan kita senantiasa dapat mengandalkan diri kepada Allah.

Di dalam kebaktian, kita merasakan kasih yang istimewa dan bagaimana  Allah senantiasa mencondongkan diri kepada kita. Sama seperti dahulu yang dirasakan oleh murid-murid-Nya saat berada dekat dengan Tuhan. Kita pun merasa diri kita dibebaskan dari kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan, saat dekat dengan Tuhan. Meskipun demikian Tuhan senantiasa mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan kehidupan kepercayaan kita dan untuk tetap tinggal di dalam kepercayaan. Bukankah nasihat ini kadang-kadang tampak terasa berlebihan bagi kita? Tetapi bagaimana-pun, nasehat ini penting adanya, karena pada hari ini kita dilengkapi untuk hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar