Minggu, 07 Agustus 2016

Allah Memberi Lebih Banyak



Nas Alkitab :

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin” (Efesus 3:20-21).

Allah memberi kita lebih banyak dari pada yang kita mohonkan. Kebutuhan jasmani kita sehari-hari, keselamatan oleh Putra-Nya yang datang ke dunia, dan juga pekerjaan Roh Kudus yang begitu luas, menjadikan kita benar-benar hanya dapat menghaturkan segala syukur, kepujian dan kemuliaan bagi-Nya. Namun, janganlah kita abaikan dorongan-dorongan Roh Kudus, untuk menyatakan yang sedemikian itu, sebab hanya dengan demikianlah Roh Kudus dapat bekerja bagi kita.

Salomo memohonkan hati yang bijaksana dan ia menerima lebih banyak daripada yang ia mohonkan (1 Raj. 3:13). Roh hendaknya juga menginspirasi kita untuk menaruhkan hikmat ilahi di atas kebutuhan duniawi, dan dengan hikmat itu, kita menjadi lebih tahu, bahwa adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.

Tuhan berjanji bahwa segala sesuatu yang dibutuhkan akan ditambahkan kepada kita. Tetapi dalam hal ini, yang penting pertama-tama adalah bahwa, di dalam setiap doa-doa kita, kita harus mampu untuk selalu manaruhkannya di atas kehendak Allah (Mat. 6:33). Roh Kudus senantiasa mendorong kita untuk memiliki keyakinan kepada Allah. Keyakinan ini memberikan kepada kita pengertian, untuk tidak selalu mengharapkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita. Pada saat bersama Tuhan, sukacita akan sedemikian besar, sehingga tidak akan ada lagi yang ingin ditanyakan (Yoh. 16:20-23).

Allah memberikan kepada kita lebih banyak daripada yang dapat kita pikirkan. Putra-Nya datang pada jam yang tidak kita sangka-sangka. Kemuliaan-Nya, lebih daripada yang dapat kita pahami, dan sebagai pendosa yang malang, kita diperkenankan untuk menjadi seperti Yesus. Sungguh merupakan hal yang sangat menakjubkan dan tak terbayangkan! Allah memberikan kepada kita lebih banyak, dan sebagai balasannya, kita ingin untuk senantiasa memuliakan Dia, dengan melayani dan dengan memberikan kepada-Nya, lebih dari apa yang kita pikir, sebagai batas kita.

Marilah kita meninggalkan dosa, menyangkal diri kita, melepaskan keyakinan dan keinginan yang tak berdasar, menunjukkan kerendahan hati untuk manunggal dengan anak-anak Allah, dan melayani Kristus dengan keyakinan.

Saya baru membaca di sebuah terbitan Mayo Clinic yang terkenal bahwa RASA SYUKUR baik untuk kesehatan. Gantilah keinginanmu akan sesuatu, dengan bersyukur. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang demikian, memiliki akal sehat yang lebih baik, untuk hal yang baik. Mereka mengatakan bahwa RASA SYUKUR harus dilatih, dan itu dapat dipelajari. Ini adalah perkara perilaku dan prioritas batin. Mulailah setiap hari dengan hati yang bersyukur, hargailah hal-hal kecil, dan lihatlah juga di dalam hal negatif sesuatu yang positif. Akuilah dan terimalah orang lain dengan rasa syukur. Rasa syukur menguntungkan, orang-orang terpelajar inilah yang mengatakannya. Rasa syukur menurunkan risiko gangguan psikologis, meningkatkan potensi aktualisasi diri dan memperbaiki hubungan antar sesama. Orang yang bersyukur bahkan tidur lebih baik.

Sungguh menakjubkan apa yang dikatakan para ilmuwan. Berapa kali lagikah, Allah harus mengatakan, “betapa besar berkat yang diterima, yang timbul dari hati yang bersyukur?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar