Sabtu, 13 Agustus 2016

Tuhan Menyentuh Hatimu? (Kisah Para Rasul 2:37)


Nas Alkitab :

Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Pada saat orang-orang merayakan hari Pentakosta, para Rasul Tuhan dan yang lain dari sidang jemaat itu mulai berkhotbah secara terbuka, berdasarkan tenaga dari Roh Kudus. Banyak pendengar terkejut dan takjub, sehingga ketika mereka mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu. Dalam terjemahan lain dikatakan, "hati mereka tersentuh". Tetapi ada juga orang yang mengolok-olok. Lalu Rasul Petrus tampil dan bersaksi dengan kata-kata yang luar biasa tentang Kristus yang telah bangkit. 

Khotbahnya membuat “hati” banyak orang sangat tersentuh dan menjadi terharu, sehingga mereka memberi diri untuk dibaptis. Sejak saat itulah sidang jemaat yang pertama tumbuh. Bukankah hal itu suatu dampak yang luar biasa dari firman yang dibangkitkan oleh Roh Kudus dari seorang Rasul Tuhan Yesus.

Perubahan-perubahan yang menembus sangat dalam di dalam hidup mereka, dialami oleh banyak orang, ketika mengalami perjumpaan-perjumpaan secara pribadi dengan Sang Putera Allah. Banyak di antara mereka kemudian juga akan bertanya, "Apakah yang harus kami perbuat"

Sebagai contoh, hal ini terjadi pada

  • Zakheus. Perjumpaannya denga Yesus, menimbulkan keinginan kuat dalam dirinya untuk memperbaiki tindak tanduknya (bandingkan dengan Lukas 19:1-10).
  • Dua murid-murid Tuhan yang sedang berjalan menuju ke Emaus. Hati mereka berkobar-kobar, ketika Tuhan Yesus yang telah bangkit bercakap-cakap dengan mereka. Penjumpaan ini menggerakkan mereka untuk berbalik (bandingkan dengan Lukas 24:13-35).
  • Saulus. Perjumpaanya denga Tuhan, menimbulkan suatu perubahan besar dan sepenuhnya, dalam hidupnya. Ia yang dulunya suka mengejar-ngejar orang Kristen, justru pada akhirnya ia  menjadi pelayan yang dipilih di dalam tangan Tuhan (bandingkan dengan Kisah para Rasul 26:9-18).*)

Penjumpaan-penjumpaan dengan Tuhan seperti yang telah disebutkan di atas, menimbulkan suatu dampak perubahan rohani yang sangat besar. Firman yang dibangkitkan oleh Roh menyentuh hati.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah khotbah para Rasul tersebut pada hari raya Pentakosta, menunjukkan bahwa Roh Kristus juga dapat dijumpai melalui firman para utusanNya, dan dapat menghasilkan suatu perubahan rohani yang besar, di dalam diri para pendengar.

Demikianlah Tuhan juga hadir pada masa sekarang di dalam firman dan sakramen. Kristus dapat dialami di dalam sidang jemaat-Nya dan menjumpai para milik-Nya secara menakjubkan.

Apakah Ia juga menyentuh hatimu? Pengubahan yang terjadi pada diri kita pada saat hari kedatangan Kristus kembali, harus didahului dengan suatu perubahan rohani pada masa sekarang. Rasul Paulus mengingatkan orang Roma: “berubahlah dengan pembaharuan budimu” (Roma 12:2).

Perubahan budi baru terjadi, apabila tenaga-tenaga surgawi menyentuh dan menggerakkan hati. Apabila tenaga Roh Kudus, kuasa kasih ilahi, kemurahan dari kurban Kristus, kebenaran firman Allah menyentuh “hati” dengan penuh kinerja, maka
  • bukan lagi manusia dengan segala tuntutan-tuntutan dan usaha-usahanya, yang menjadi titik pusat kehidupan, melainkan Kristus dengan tenaga kurban-Nya yang melepaskan, yang hendaknya menjadi titik pusat kehidupan kita.
  • gambaran Tuhan Yesus, pribadi-Nya dan citra-Nya, senantiasa semakin terbentuk di dalam jiwa kita.

  • kepercayaan yang mendalam, akan kedatangan Tuhan kembali yang sudah dekat, mengubah dan menentukan cara berpikir, berkata dan bertindak setiap anak Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar