Sabtu, 30 Juli 2016

Untuk Apa Saya Hidup?



Untuk menjawab pertanyaan di atas, seseorang harus terlebih dahulu menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana, tapi memiliki makna yang sangat besar, seperti yang tersebut di bawah ini

  • Percayakah kita bahwa ada misi dibalik penciptaan segala sesuatu oleh Allah? 
  • Kenapa kita harus diciptakan, dihadirkan dan hidup di dunia oleh Allah? 
  • Untuk maksud apa Allah menciptakan saya ?

Secara umum Rasul Paulus memberikan jawabannya kepada kita. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”. (Efesus 2:10) 

Pekerjaan baik Apa? Pekerjaan baik yang dikehendaki Allah adalah untuk melayani Allah dan sesama. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”. (Matius 20:26-28)

Jadi manusia diciptakan oleh Allah tidak hanya bekerja dan hidup untuk diri sendiri tetapi untuk melayani Allah dan sesama.

  • Melayani Tuhan  (1 Petrus 2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Mempersembahkan pujian dan penyembahan kepadaAllah. Menjadi saksi dalam perkataan, perbuatan, Menyebarluaskan injil , Melakukan pekerjaan-pekerjaan baik
  • Melayani Keluarga (Amsal 1-9). Untuk merawat, mendidik dan mengarahkan, anak-anak keturunan kita.
  • Melayani Orang Tua. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.(keluaran 20:12)
  • Melayani Sesama. Contoh yang sangat baik untuk melayani sesama ini, selain apa yang telah diteladankan oleh Yesus sendiri, juga apa yang diceritakan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:33-34).

Mari kita secara lebih dalam mencermati apa yang diceritakan oleh Yesus tentang orang Samaria yang baik hati. 
  • Hal yang mendasari orang Samaria ini melakukan kesemuanya adalah kasih kepada sesama,
  • Ketika ia melihat orang itu..., Kasih memampukan ia dapat melihat dan mengenali dengan hati, akan kesulitan, dan penderitaan orang lain, sehingga ia mendatangi orang tersebut dan menolongnya
  • ...tergeraklah hatinya oleh belas kasihan
    Ia memiliki belas kasihan dan empati (tanpa menunggu seseorang berseru mohon pertolongan)
  • Ia pergi kepadanya…
    Ia tidak peduli dengan status, aturan atau apapun yang membatasi keinginnan untuk bertindak dan menolong orang lain. Ia pun tidak peduli dengan apa yang mungkin ia alami, karena harus berhubungan dengan orang Yahudi 
  • ...dan merawatnya
    Ia tidak segan-segan mengeluarkan biaya, Tidak segan-segan menyediakan sarana yang di miliki, tidak segan-segan menyediakan waktu dan tenaga

Ada pepatah yang mengatakan “Berbagi tidaklah pernah rugi”. Mungkin orang Samaria yang baik hati ini, tidak pernah mendengar atau terpikir mengenai pepatah ini atau dengan upah yang akan ia terima dengan melakukan hal itu. Tetapi memang demikianlah adanya, Allah, sang empunya segala, memang tidak pernah membiarkan sesuatu pekerjaan tanpa upah.

  • Matius 25:40, "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku".
  • Matius 10:42, "Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

Sadarkah kita akan tugas yang harus kita emban selama kita hiudp di dunia ini? Janganlah kita menyimpan sekeping talenta yang kita miliki, melainkan layanilah Tuhan Allahmu dan layani sesamamu manusia, maka upahmu besar di surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar