Selasa, 19 Juli 2016

Tetaplah Berdoa


Nas Alkitab :
 
Bertekunlah dalam doa, dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenaNya aku dipenjara. (Kolose 4:2-3)

Seperti yang kita baca di atas, Rasul Paulus berpesan agar kita tetap bertekun dalam doa atau dengan kata lain Tetaplah Berdoa, karena Doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh (terjemahan Yunani: energis) sangat besar kuasanya (bandingkan dengan Yakobus 5:16). Rasul Paulus juga menghimbau orang-orang di Tesalonika untuk berdoa tanpa henti (bandingkan dengan 1 Tesalonika 5:17). Melalui ayat-ayat ini, para Rasul Tuhan mengajar kepada kita bahwa doa kita hendaknya,
  • dilakukan secara intensif atau terus menerus
  • dengan segenap tenaga 
  • dengan segenap kepercayaan 
  • dengan segenap pengharapan 
  • dilakukan dengan suatu pergumulan untuk mendapatkan pertolongan dan berkat ilahi
Tetapi Tuhan juga mengingatkan, agar doa-doa kita,
  • jangan dangkal, karena telah menjadi suatu kebiasaan sehari-hari 
  • jangan bertele-tele sebagaimana orang kafir (bandingkan dengan Matius 6:7)
Doa, sebenarnya  merupakan kesempatan bagi kita untuk menyatakan rasa syukur dan penyembahan kepada Allah. Di dalam doa hendaknya juga mencakup keinginan untuk membentuk kehidupan kita sesuai dengan kehendak Allah. Banyak alasan bagi kita untuk menyatakan rasa syukur dan penyembahan kepada Allah. Berikut adalah beberapa alasan untuk menyatakan rasa syukur dan penyembahan kita dalam doa
  • Terpilihnya kita sebagai Anak Allah
  • Pertolongan, perhatian dan kasih sayang Allah 
  • Perbuatan-perbuatan baik Allah 
  • Berrkat-berkatNya
Sebaliknya, rasa syukur yang kita persembahkan kepada Allah secara berulang-ulang, akan senantiasa dapat menghidupkan doa-doa kita, memelihara rasa takut akan Allah dan memlihara rasa hormat pada Allah. 

Rasul Paulus juga menasehatkan "... Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus...", agar pembawa berkat kita dan para hamba Allah dapat menyatakan kotbah yang berbobot, menyakinkan serta dapat dipahami dan dimengerti anak-anak Allah, agar mereka yang bekerja melayani Tuhan dapat menjadi alat kerja yang baik dan diberkati di tangan Tuhan. 

Mengapa Rasul Paulus, mengajar kita untuk ikut membantu beliau dan para hamba Allah lainnya, dalam doa agar dapat berbicara tentang rahasia Kristus? Hal ini karena Rasul Paulus dan para hamba Allah lainnya menyadari bahwa Rahasia Allah (Rahasia Kristus), seringkali tidak dapat dipahami dan diselami akal manusia. Untuk memahami rahasia Allah, sangat dibutuhkan iman (kepercayaan) dan doa yang sungguh-sungguh agar di dalam kebaktian-kebaktian, Roh Allah menuntun kita kepada seluruh kebenaran (bandingkan dengan Yohanes 16:13), agar perkara yang penting untuk kerampungan jiwa, dibukakan bagi kita. Rasul Paulus juga mengakui, bahwa pengetahuannya hanya terdiri dari bagian-bagian, yang akan berakhir, jika “yang sempurna” tiba. (bandingkan dengan 1 Korintus 13:9-10)

Oleh karena itu, kita diajar "Tetaplah Berdoa" dengan sungguh-sungguh, mendalam dan terus menerus, disertai dengan rasa syukur, sebab rasa syukur ini juga akan menghidupkan doa-doa kita. Berdoalah juga untuk pembawa berkat kita dan para hamba Allah lainnya dengan doa-doa yang khusyuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar