Sabtu, 30 Juli 2016

Sangkakala - Nafiri - Terompet - Shofar




Sangkakala (nafiri, shofar, terompet), dalam sejarah bangsa Israel, pertama kali muncul pada Keluaran 19:16,19 “Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.” dan “Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.


Orang Israel menggunakan tanduk domba jantan atau tandu hewan yang panjang sebagai nafiri. Tetapi ada juga nafiri yang dibuat dari perak, sebagaimana yang diperintahkan Musa untuk digunakan dan ditiup oleh para imam (Bilangan 10:8).

Alat ini digunakan sebagai alat untuk memberi isyarat atau tanda, mengabarkan pengumuman kepada seluruh orang. Hari-hari suci diumumkan dengan nafiri. Kegunaan lain dari sangkakala (nafiri, terompet), antara lain :

  • Sebagai tanda memberikan panggilan untuk perang dan memulai perang “Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.” (Bil. 10:9)
    Sangkakala juga dipakai saat Yosua menyatakan perang atas Yerikho (Yos. 6:4-20) dan juga dalam tujuan militer lainnya (Hak. 7:22). Saat Israel bertemu dengan musuh di medan perang, para imam dan orang Lewi akan membuka jalan dengan meniup sangkakala. (2 Kor. 3:12, Neh. 4:14, Yer 4:19, Am. 2:2, Zef. 1:6)
  • Mengumumkan bulan baru dan tahun Yobel. Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.” (Im. 25:9).
  • Menyambut raja dan mengangkat raja 
  • Sebagai alat musik pada pesta musik, seperti pesta pada hari pertama, pada setiap bulan ketujuh (Bil. 29:1) sebagai hari istirahat.
  • Sangkakala juga dipakai dalam penyembahan di Tabernakel dan Bait Suci . sangkakala dibunyikan saat Tabut Perjanjian kembali ke perkemahan (1 Sam. 4:5, 2 Sam. 6:15) dan secara rutin dipakai sebagai instrumen penyembahan di Bait Suci (2 Taw. 15:14, Mzm 47:6, 89:16, 150:5.
  • Di kitab Perjanjian Baru, Sangkakala (Nafir), digunakan sebagai tanda awal dari suatu peristiwa atau kejadian penting pada masa yang akhir zaman (masa yang akan datang), misalnya
    - Matius 24:311
    - Tes. 4:16
    - 1 Kor. 15:51-57
    - Kitab Wahyu 8 - 11, gambaran akhir masa dimana ada tujuh sangkakala   yang akan ditiup

Alat ini kadang masih dipakai di sinagoge-sinagoge modern masa sekarang ini. Jadi jika seseorang membunyikan sangkakala (nafiri, terompet), menandakan ada suatu peristiwa penting.

 Jenis-jenis tiupan sangkakala
  • Tekiahcalling / panggilan - tiupan panjang tunggal (suara pentahbisan raja) 
  • Shevarim  – broken sound – tiga tiupan pendek (menandakan pertobatan) 
  • Teru’ahalarm - Sembilan tiupan staccato beruntun (membangunkan jiwa, srbagai tanda alarm) 
  • Tekia g’dolah – tiupan tunggal yang sangat panjang (kemenangan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar