Kamis, 21 Juli 2016

Iman-Kepercayaan dan Pengandalan – jalan Menuju Berkat

Nas Alkitab:

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku..." (Wahyu 22:12)

Tahun berganti tahun, masa berganti masa, tapi, hingga saat ini kita masih menantikan kedatangan Sang Putra Allah dengan kesabaran yang tidak berubah. Mengapa kesabaran kita tidak gugur, mengapa kesabaran kita tidak layu, dalam menantikan kedatangan-Nya kembali? 

Banyak alasan yang menjadi dasar mengapa kesabaran kita tidak gugur atau layu. Pernyataan Tuhan kepada Sang Bapa, “Ya Bapa, Aku mau, supaya dimana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku…..(Yohanes 17:24). Pernyataan Sang Putra Allah kepada Sang Bapa sebagai perwujudan kasih Beliau kepada milik-Nya menjadi dasar yang kuat, Ia tidak pernah ingkar akan janji-Nya, Ia tidak pernah berdusta (bandingkan dengan Ibrani6:18). Itulah yang menjadi dasar bagi kita untuk tetap percaya dan mengandalkan diri kepada janji Tuhan, “Sesungguhnya Aku datang segera…”(Wahyu 22:7)

Betapa pentingnya Iman-Kepercayaan dan Pengandalan diri kepada Tuhan, kepada tuntunan-Nya dan kepada mereka yang ditunjuk oleh Allah untuk memimpin kita, sebagai berkat, di atas jalan kebenaran-Nya. Karena itu semua akan menghasilkan suatu upah yang sangat besar, agung dan mulia.

Banyak contoh di dalam alkitab, mereka yang menanggalkan Iman-Kepercayaan dan Pengandalan mereka. Beruntunglah bagi mereka yang pada akhirnya menyadari akan kesalahannya tersebut, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menyadari akan kekeliruannya tersebut, akhirnya mereka terhenti, tidak dapat bergerak maju, bahkan mengalami kebinasaan.

Mari kita ambil salah satu contoh. Mari kita ingat kepada bangsa Israel, yang di dalam banyak situasi dan kondisi menunjukkan kurangnya Iman-Kepercayaan dan pengandalan kepada Tuhan dan kepada Musa, sebagai  pembawa berkat mereka. Perjalanan di padang gurun adalah merupakan suatu ujian akan Iman-Kepercayaan dan Pengandalan mereka kepada Tuhan, yang terbesar. Ketika keadaannya menjadi sulit, mereka mengeluh sedemikian besarnya, bahkan mereka menyerang Musa. Pasti, hal itu bukanlah hal yang mudah bagi Musa. Mereka lupa, bahwa Tuhan senantiasa membantu dan turut campur tangan di dalam setiap kesulitan yang mereka alami, dan juga senantiasa mengingatkan untuk percaya dan menaruhkan pengandalannya kepada-Nya tanpa syarat.

Dari sejarah kita dapat mengetahui, bahwa mereka yang memiliki Iman-Kepercayaan dan Pengandalan kepada Tuhan, akhirnya dapat sampai ke negeri Perjanjian, sebagai suatu berkat yang sedemikian besarnya dan upah dari Iman-Kepercayaan dan Pengandalan mereka. Sebaliknya, mereka yang tidak bisa menaruhkan Iman-Kepercayaan dan Pengandalan kepada Tuhan dan tuntunan Musa, selama dalam perjalanan menuju ke negeri Perjanjian, akhirnya mengalami kebinasaan. Disinilah ternyata, bahwa Iman-Kepercayaan dan Pengandalan adalah jalan menuju Berkat

Oleh karena itu, setiap kali kita mengeluh saat berjalan di atas perjalanan menunju pulang ke rumah Sang Bapa, marilah kita bertanya: Apakah, Iman-Kepercayaan dan Pengandalan kita cukup? Jika orang juga merasa tidak puas dengan tuntunan ilahi dalam kehidupan mereka, cobalah kita bertanya: Apakah, Iman-Kepercayaan dan Pengandalanku, cukup? Mari kita serahkan semuanya ke dalam tangan Allah. Ia tahu akan segalanya.

Bukan berarti kita tidak boleh bertanya, Mengapa harus begini atau begitu, kepada Allah.  Boleh... Boleh, suatu saat kita bertanya kepada Allah, Tuhan kita. Tetapi tidak selalu Ia memberikan jawaban yang segera atau saat itu. Kalau toh Ia memberikan jawaban, tidak jarang kita baru mengerti setelah beberapa waktu berlalu. Tetapi juga tidak harus Allah memberikan jawaban atas semua pertanyaan kita. Disinilah diharapkan kepada kita untuk menaruhkan Iman-Keparcayaan dan Pengandalan kita kepada-Nya tanpa syarat.

Semakin banyak kita menaruhkan Iman-Kepercayan dan Pengandalan kita kepada-Nya tanpa syarat dan tanpa ragu-ragu, semakin banyak Allah memberkati kita. Disinilah ternyata, bahwa Iman-Kepercayaan dan Pengandalan,  juga merupakan jalan untuk menuju berkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar