Sabtu, 30 Juli 2016

Tetap Hijau dan Berbuah

Nas Alkitab :

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.(Yeremia 17:7-8)

Pengharapan dan Pengandalan, benar-benar merupakan buah dari tingkat atau hasil kepercayaan yang tinggi. Barangsiapa kaya dalam pengalaman kepercayaan dan banyak doa-doa yang dikabulkan, di dalam dirinya akan ada pengharapan. Ia akan memiliki pengandalan diri yang teguh pada firman dan kemurahan Allah, tanpa dapat digoyahkan. 

Namun, sebagian orang telah membiarkan diri mereka, bergerak menjauhkan diri dari sikap sedemikian itu. Ada orang-orang yang beranggapan, bahwa jalannya telah menjadi terlalu sempit (walaupun jalan itu cukup lebar untuk dijalani orang). Sebagian orang menjauhkan diri, karena pengaruh nafsu dunia atau karena mereka hanya memikirkan karier mereka. Sementara yang lain meninggalkan jalan itu karena jalan itu menjadi sangat tidak nyaman atau karena mereka merasa tersinggung. Semua alasan ini akan lenyap pada hari Tuhan, seperti kabut terkena sinar matahari; semua itu tidak berarti apapun dihadapan Yang Mahakuasa. Oleh karena itu kita ingin berpaut dengan erat, dengan teguh dan tak tergoyahkan pada Bapa surgawi kita. “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh pengharapannya pada Tuhan.”

Kemurahan Allah yang diberikan melalui jasa kurban Kristus, mengalir dari Minggu ke Minggu diantara kita. Kemurahan-Nya juga terkandung di dalam firman yang memiliki daya cipta. Kita ingin menjadi pohon kehidupan, yang senantiasa mengambil air kehidupan dari sumber kemurahan ilahi. Barangsiapa tumbuh dan berakar sedemikian ini, tidak perlu takut panas terik, karena pohon-pohon yang tumbuh di tepi air akan tetap hijau.

Tidak kita pungkiri, bahwa panas terik pasti akan menghampiri (bandingkan dengan 1 Petrus 4:12). Seringkali panas terik itu datang pada saat yang tidak diharapkan. Apakah sebenarnya panas terik itu? Misalnya, kekuatiran dan ujian-ujian. Tetapi Allah memperkenankan hal-hal itu terjadi; kepercayaan dan pengharapan kita harus diuji. 

Hijau adalah lambang pengharapan. Pengharapan kita yang terbesar adalah ikut ambil bagian pada hari kedatangan Kristus kembali, hari Tuhan. Rasul Paulus menulis: “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus, kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan” (Roma 15:13). Marilah kita melihat diri kita sendiri dalam cermin firman Allah: Apakah kita masih hijau, atau di sana-sini telah menjadi kering, tanpa sukacita, tanpa damai sejahtera, tanpa pengharapan?

Sekiranya terjadi kekeringan, panas terik, pencobaan, kekawatiran, kekurangan atau godaan yang berkepanjangan, pohon kehidupan kita akan tetap hijau dan tidak akan pernah berhenti menghasilkan buah, sepanjang kita dapat senantiasa mengambil air kehidupan dari sumber kemurahan ilahi.



Terinspirasi BJM030598

Tidak ada komentar:

Posting Komentar