Nas Alkitab :
Bertekunlah dalam doa, dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenaNya aku dipenjara. (Kolose 4:2-3)
Seperti yang kita baca di atas, Rasul Paulus berpesan agar kita tetap bertekun dalam doa atau dengan kata lain Tetaplah Berdoa, karena Doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh (terjemahan Yunani: energis) sangat besar kuasanya (bandingkan dengan Yakobus 5:16). Rasul Paulus juga menghimbau orang-orang di Tesalonika untuk berdoa tanpa henti (bandingkan dengan 1 Tesalonika 5:17). Melalui ayat-ayat ini, para Rasul Tuhan mengajar kepada kita bahwa doa kita hendaknya,
- dilakukan secara intensif atau terus menerus
- dengan segenap tenaga
- dengan segenap kepercayaan
- dengan segenap pengharapan
- dilakukan dengan suatu pergumulan untuk mendapatkan pertolongan dan berkat ilahi
- jangan dangkal, karena telah menjadi suatu kebiasaan sehari-hari
- jangan bertele-tele sebagaimana orang kafir (bandingkan dengan Matius 6:7)
- Terpilihnya kita sebagai Anak Allah
- Pertolongan, perhatian dan kasih sayang Allah
- Perbuatan-perbuatan baik Allah
- Berrkat-berkatNya
Sebaliknya, rasa syukur yang kita persembahkan
kepada Allah secara berulang-ulang, akan senantiasa dapat menghidupkan doa-doa
kita, memelihara rasa takut akan Allah dan memlihara rasa hormat pada Allah.
Rasul Paulus juga menasehatkan,
"... Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk
pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia
Kristus...", agar pembawa berkat kita dan para hamba Allah dapat
menyatakan kotbah yang berbobot, menyakinkan serta dapat dipahami dan
dimengerti anak-anak Allah, agar mereka yang bekerja melayani Tuhan dapat
menjadi alat kerja yang baik dan diberkati di tangan Tuhan.
Mengapa Rasul Paulus, mengajar kita
untuk ikut membantu beliau dan para hamba Allah lainnya, dalam doa agar dapat
berbicara tentang rahasia Kristus? Hal ini karena Rasul Paulus dan para hamba
Allah lainnya menyadari bahwa Rahasia Allah (Rahasia Kristus), seringkali tidak
dapat dipahami dan diselami akal manusia. Untuk memahami rahasia Allah, sangat
dibutuhkan iman (kepercayaan) dan doa yang sungguh-sungguh agar di dalam
kebaktian-kebaktian, Roh Allah menuntun kita kepada seluruh kebenaran (bandingkan
dengan Yohanes 16:13), agar perkara yang penting untuk kerampungan jiwa,
dibukakan bagi kita. Rasul
Paulus juga mengakui, bahwa pengetahuannya hanya terdiri dari bagian-bagian,
yang akan berakhir, jika “yang sempurna” tiba. (bandingkan
dengan 1 Korintus 13:9-10)
Oleh karena itu,
kita diajar "Tetaplah Berdoa" dengan sungguh-sungguh, mendalam dan terus menerus, disertai
dengan rasa syukur, sebab rasa syukur ini juga akan menghidupkan doa-doa kita.
Berdoalah juga untuk pembawa berkat kita dan para hamba Allah lainnya dengan
doa-doa yang khusyuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar