“Lubang Jarum” adalah gambaran yang dipakai oleh Yesus ketika
berbicara dengan murid-murid-Nya, setelah Yesus berbicara dengan orang muda
yang kaya. (Matius 19:16-24). Saat Yesus berkotbah di atas bukit , ia
menjelaskan, “karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada
kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya” (Matius 7:14). Melalui gambaran
ini Yesus ingin menunjukkan dan menegaskan kembali betapa sesak dan sempitnya
pintu jalan masuk menuju kerajaan Allah, khususnya bagi mereka yang “kaya”
Gambaran tentang “lubang jarum” yang diungkapkan oleh Yesus, sebenarnya dipinjam oleh Yesus dari jalan-jalan masuk menuju suatu kota yang dikelilingi oleh tembok-tembok kota. Di Kota-kota yang sedemikian itu, selain terdapat pintu gerbang utama yang lebar, dimana semua arus lalu-lintas keluar masuk orang dan barang ke dan dari kota, dapat dengan mudah melaluinya, juga ada pintu-pintu “samping” yang kecil dan sempit.
Ketika malam hari tiba, apabila pintu gerbang utama telah ditutup, orang-orang hanya bisa masuk ke kota melalui pintu samping yang kecil dan sempit ini, yang disebut sebagai “lubang jarum”. Adanya pintu yang kecil dan sempit ini, dimaksudkan agar mudah untuk menjaganya. Pintu ini dapat dikatakan sangat kecil, sehingga untuk dapat melewatinya, mereka harus membungkuk.
Gambaran tentang “lubang jarum” yang diungkapkan oleh Yesus, sebenarnya dipinjam oleh Yesus dari jalan-jalan masuk menuju suatu kota yang dikelilingi oleh tembok-tembok kota. Di Kota-kota yang sedemikian itu, selain terdapat pintu gerbang utama yang lebar, dimana semua arus lalu-lintas keluar masuk orang dan barang ke dan dari kota, dapat dengan mudah melaluinya, juga ada pintu-pintu “samping” yang kecil dan sempit.
Ketika malam hari tiba, apabila pintu gerbang utama telah ditutup, orang-orang hanya bisa masuk ke kota melalui pintu samping yang kecil dan sempit ini, yang disebut sebagai “lubang jarum”. Adanya pintu yang kecil dan sempit ini, dimaksudkan agar mudah untuk menjaganya. Pintu ini dapat dikatakan sangat kecil, sehingga untuk dapat melewatinya, mereka harus membungkuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar