Nas Alkitab :
Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan untuk hidup dengan mengikuti Tuhan, tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa
Kita tahu dari sejarah alkitabiah bahwa orang-orang Israel
sering melanggar perjanjian mereka dengan Allah. Pada zaman raja Yosia, Tuhan
mengingatkan orang-orang melalui nabiah Hulda: “Beginilah firman Tuhan:
Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas
penduduknya, yakni segala perkataan kitab yang telah di baca oleh raja Yosia;
karena ia meninggalkan Aku dan membakar kurban kepada allah lain dengan maksud
menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab
kehangatan murka-Ku akan menyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam” (
2 Raja-raja 22:16-17).
Setelah itu, raja Yosia memerintahkan semua penduduk untuk
berkumpul di Yerusalem untuk memperbaharui perjanjian itu. Selanjutnya kita
baca: “…Dengan didengar mereka, ia membacakan segala perkataan dari kitab
perjanajian yang di tentukan di rumah Tuhan itu” ( 2 Raja-raja 23:2). Jika
perjanjian itu diperbaharui, akibat-akibat tertentu, pastilah juga akan terkait di sana.
Tidaklah cukup sekedar mengatakan: “Kami ingin melakukan ini”, dan
meninggalkannya sampai di situ saja. Kita baca mengenai raja Yosia, bahwa ia
menyuruh berhala-berhala itu di pindahkan dari tempat sembahyang dan
membakarnya di sungai Kidron. Kemudian abunya di campakkan. Kitab hukum, yang
telah di temukan lagi, di ambil dan di baca kembali (bandingkan dengan 2 Raja-raja
22 dan 23 ). Allah kita melanjutkan: “Yosia… menyuruh semua orang yang ada di
Israel beribadah kepada Tuhan, Allah mereka (2 Tawarikh 34:33). Hanya pada
tingkat ini orang dapat berbicara mengenai pembaharuan perjanjian yang sejati.
Pada masa sekarang ini marilah kita juga berbuat hal yang
sama. Jika di sana sini selama berlalunya waktu kita menyembah berbagai macam
berhala, atau meninggikan perkara-perkara yang tidak ada harganya di mata Allah
yang hidup, kita ingin membuangnya dan menghancurkannya. Kita ingin membuang
segala sesuatu yang bertentangan dengan sifat, pikiran dan Roh Bapa kita. Orang-orang Israel di zaman itu di himbau agar mengikuti Tuhan dan tetap
menuruti perintah-peruntah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan
ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan jiwa mereka.
Kitab hukum di
zaman kita telah berubah sedemikian rupa. Kita hidup pada masa kerampungan,
Kitab yang kita baca pada masa kini dan kata-kata yang kita masukkan ke dalam
hati dan terapkan dalam perbuatan adalah Injil Yesus Kristus, yang menakjubkan
dan luar biasa dengan segala sesuatu yang terkait di dalamnya. Kita ingin hidup
sesuai dengan Injil itu! Saya juga dapat menunjukkan pada setiap pribadi,
hukum-hukum dan syahadat-syahadat kepercayaan. Namun, saya akan mencakup semua
itu dengan mengatakan: Yang terpenting adalah bahwa kita hidup sesuai dengan
Injil Yesus Kristus. Kita ingin memberikan dan mengabdikan hidup kita bagi Dia,
yang pernah menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Semua perbuatan dan pekerjaan kita
di sesuaikan dengan Injil Kristus.
Barangsiapa mau melakukannya, dapat meneguhkan kembali
perjanjiannya dengan Tuhan dan dalam setiap kebaktian. Marilah kita menanggalkan
semua yang tidak ilahi, yang dapat menghambat perkembangan kita ke arah hari
Kebangkitan Pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar