Senin, 05 September 2016

Teguhkanlah perjanjian itu (2 Raja-raja 23:3)


Nas Alkitab :
 
Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan untuk hidup dengan mengikuti Tuhan, tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa

Kita tahu dari sejarah alkitabiah bahwa orang-orang Israel sering melanggar perjanjian mereka dengan Allah. Pada zaman raja Yosia, Tuhan mengingatkan orang-orang melalui nabiah Hulda: “Beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas penduduknya, yakni segala perkataan kitab yang telah di baca oleh raja Yosia; karena ia meninggalkan Aku dan membakar kurban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab kehangatan murka-Ku akan menyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam” ( 2 Raja-raja 22:16-17).

Setelah itu, raja Yosia memerintahkan semua penduduk untuk berkumpul di Yerusalem untuk memperbaharui perjanjian itu. Selanjutnya kita baca: “…Dengan didengar mereka, ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanajian yang di tentukan di rumah Tuhan itu” ( 2 Raja-raja 23:2). Jika perjanjian itu diperbaharui, akibat-akibat tertentu, pastilah juga akan terkait di sana. Tidaklah cukup sekedar mengatakan: “Kami ingin melakukan ini”, dan meninggalkannya sampai di situ saja. Kita baca mengenai raja Yosia, bahwa ia menyuruh berhala-berhala itu di pindahkan dari tempat sembahyang dan membakarnya di sungai Kidron. Kemudian abunya di campakkan. Kitab hukum, yang telah di temukan lagi, di ambil dan di baca kembali (bandingkan dengan 2 Raja-raja 22 dan 23 ). Allah kita melanjutkan: “Yosia… menyuruh semua orang yang ada di Israel beribadah kepada Tuhan, Allah mereka (2 Tawarikh 34:33). Hanya pada tingkat ini orang dapat berbicara mengenai pembaharuan perjanjian yang sejati.

Pada masa sekarang ini marilah kita juga berbuat hal yang sama. Jika di sana sini selama berlalunya waktu kita menyembah berbagai macam berhala, atau meninggikan perkara-perkara yang tidak ada harganya di mata Allah yang hidup, kita ingin membuangnya dan menghancurkannya. Kita ingin membuang segala sesuatu yang bertentangan dengan sifat, pikiran dan Roh Bapa kita. Orang-orang Israel di zaman itu di himbau agar mengikuti Tuhan dan tetap menuruti perintah-peruntah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan jiwa mereka. 

Kitab hukum di zaman kita telah berubah sedemikian rupa. Kita hidup pada masa kerampungan, Kitab yang kita baca pada masa kini dan kata-kata yang kita masukkan ke dalam hati dan terapkan dalam perbuatan adalah Injil Yesus Kristus, yang menakjubkan dan luar biasa dengan segala sesuatu yang terkait di dalamnya. Kita ingin hidup sesuai dengan Injil itu! Saya juga dapat menunjukkan pada setiap pribadi, hukum-hukum dan syahadat-syahadat kepercayaan. Namun, saya akan mencakup semua itu dengan mengatakan: Yang terpenting adalah bahwa kita hidup sesuai dengan Injil Yesus Kristus. Kita ingin memberikan dan mengabdikan hidup kita bagi Dia, yang pernah menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Semua perbuatan dan pekerjaan kita di sesuaikan dengan Injil Kristus.

Barangsiapa mau melakukannya, dapat meneguhkan kembali perjanjiannya dengan Tuhan dan dalam setiap kebaktian. Marilah kita menanggalkan semua yang tidak ilahi, yang dapat menghambat perkembangan kita ke arah hari Kebangkitan Pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar