Selasa, 06 September 2016

Di Atas Jalan Menuju Kesempurnaan (Ibrani 6:1)

Nas Alkitab :

Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus, dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah

Pengajaran
 
Di dalam terjemahan yang lain, disebutkan, "Sebab itu marilah kita tinggalkan apa yang mula - mula diajarkan perihal Kristus, dan berpaling kepada kesempurnaan....."(Salinan Alkitab Jerman)

Ayat di atas mengungkapkan suatu kilas balik dan suatu pandangan ke masa depan. Pada dasarnya Injil: berbalik dari pekerjaan-pekerjaan yang mati, kepada kepercayaan pada Allah, baptisan, tumpangan tangan, kebangkitan orang-orang yang telah mati dan penghakiman.
Dan bagaimanakah pandangan ke masa depan? Di dalam surat Ibrani, pasal-pasal selanjutnya, berhubungan dengan Yesus Kristus sebagai imam kepala, perantara antara Allah dan manusia. Injil, yang kita percayai adalah sesuatu yang sempurna dan sesuatu yang luar biasa. Kita percaya kepada Allah, Sang Bapa, Sang Putra dan Roh Kudus. Kita percaya kepada berlakunya kurban Yesus yang kekal. Kita  percaya kepada jawatan Rasul yang didirikan oleh Yesus Kristus. Para Rasul diutus untuk mengajar dan membaptis dengan air dan Roh Kudus.

Injil itu sempurna, maka kita juga harus menjadi sempurna.
Apabila seseorang telah matang di dalam kepercayaannya, orang akan mengharapkan pribadi yang tenang dan bijaksana darinya. Di dalam hati seorang anak Allah "yang matang", iri hati atau rasa tidak berbelas-kasihan, sulit berkembang di dalamnya. Di hati yang matang timbul keinginan untuk memenuhi kehendak Allah, menjadi serupa dengan Kristus dan untuk menjadi pertolongan bagi sesama kita.

Apabila dikatakan perihal " menjadi sempurna", maka dapat dipahami bahwa hal tersebut adalah suatu proses. Untuk mencapai kepatutan, selain membutuhkan usaha dari diri kita sendiri, juga dibutuhkan usaha untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam perihal hubungan ilahi, dan tidak membiarkan diri kita disesatkan oleh ketidak-tahuan dan gambaran yang salah, tentang Injil Kristus. Karena pengetahuan akan Sang Putera Allah, akan menjadikan kita orang yang sempurna " menuju ukuran kepenuhan Kristus yang sepenuhnya" (Efesus 4:13).
Melalui jasa Sang Putera Allah yang kita terima di dalam firman dan sakramen, kita memperoleh tenaga yang besar untuk berjalan di atas jalan menuju kesempurnaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar