Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu_.
Mata Tuhan itu mulia dan sempurna. Ia dapat melihat yang kelihatan dan yang tidak kelihatan (Kejadian 1:31; 1 Samuel 16:7). "Mata
Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik"
(Amsal 15:3); tidak ada yang luput dari mata-Nya. Di dalam kasih-Nya Yang
Mahakuasa juga melengkapi mahkota ciptaan-Nya dengan mata, yang
memungkinkan untuk melihat.
Karena kemampuan ini, kita dapat
mengagumi keajaiban-keajaiban dan keindahan ciptaan duniawi. Memandang
orang yang dikasihi menjadikan hati kita bersukacita. Sebaliknya
memandang kesusahan, kemiskinan dan penderitaan akan membangkitkan rasa
kasihan / iba. Mata, demikianlah disebutkan, adalah jendela jiwa: Mata
mampu menimbulkan gerakan di dalam manusia rohani kita.
Jika
hati kita murni dan dipenuhi oleh kepercayaan, kita juga akn mampu melihat lebih
banyak lagi apa yang tampak langsung di depan mata kita. Abraham
tidak hanya melihat tiga orang laki-laki yang mendekati kemahnya,
karena itu ia berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku,
janganlah kiranya lampaui hambamu ini"(Kejadian 18:3).
Sayangnya karunia
perasa pada jiwa ini sering diganggu oleh dosa. Hanya sedikit orang sezaman-Nya yang
mengenali Sang Penebus di dalam Yesus, hanya sedikit orang yang melihat
Dia di dalam duta-duta yang mewakili Kristus. Ia dipandang sebagai anak
tukang kayu.
Hukum Taurat di dalam Perjanjian Lama meliputi
lima kitab Musa dengan janji-janji, ketetapan-ketetapan dan
peraturan-peraturannya. Suatu keajaiban dari hukum Taurat ini adalah
_pengakuan Allah yang jelas akan umat pilihan-Nya_.
Setelah
Kristus menggenapkan hukum Taurat (Roma 10:4), anak-anak Allah dapat
berkata: "Singkapkanlah mataku, supaya aku melihat keajaiban-keajaiban pekerjaan-Mu!". Apa yang dapat dilihat di dalamnya? Mezbah
kemurahan yang menakjubkan, hamba-hamba Allah, yang melalui mereka Roh
Kudus menyatakan diri dan berusaha untuk memimpin orang-orang yang
dipercayakan menuju kerampungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar