Kamis, 01 September 2016

Singkapkanlah Mataku! (Mazmur 119:18)

Nas Alkitab :

Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu_.

Mata Tuhan itu mulia dan sempurna. Ia dapat melihat yang kelihatan dan yang tidak kelihatan (Kejadian 1:31; 1 Samuel 16:7). "Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik" (Amsal 15:3); tidak ada yang luput dari mata-Nya. Di dalam kasih-Nya Yang Mahakuasa juga melengkapi mahkota ciptaan-Nya dengan mata, yang memungkinkan untuk melihat.
 
Karena kemampuan ini, kita dapat mengagumi keajaiban-keajaiban dan keindahan ciptaan duniawi. Memandang orang yang dikasihi menjadikan hati kita bersukacita. Sebaliknya memandang kesusahan, kemiskinan dan penderitaan akan membangkitkan rasa kasihan / iba. Mata, demikianlah disebutkan, adalah jendela jiwa: Mata mampu menimbulkan gerakan di dalam manusia rohani kita.

Jika hati kita murni dan dipenuhi oleh kepercayaan, kita juga akn mampu melihat lebih banyak lagi apa yang tampak langsung di depan mata kita. Abraham tidak hanya melihat tiga orang laki-laki yang mendekati kemahnya, karena itu ia berkata:  "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini"(Kejadian 18:3). 
 
Sayangnya karunia perasa pada jiwa ini sering diganggu oleh dosa. Hanya sedikit orang sezaman-Nya yang mengenali Sang Penebus di dalam Yesus, hanya sedikit orang yang melihat Dia di dalam duta-duta yang mewakili Kristus. Ia dipandang sebagai anak tukang kayu.
 
Hukum Taurat di dalam Perjanjian Lama meliputi lima kitab Musa dengan janji-janji, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturannya. Suatu keajaiban dari hukum Taurat ini adalah _pengakuan Allah yang jelas akan umat pilihan-Nya_.

Setelah Kristus menggenapkan hukum Taurat (Roma 10:4), anak-anak Allah dapat berkata: "Singkapkanlah mataku, supaya aku melihat keajaiban-keajaiban pekerjaan-Mu!". Apa yang dapat dilihat di dalamnya? Mezbah kemurahan yang menakjubkan, hamba-hamba Allah, yang melalui mereka Roh Kudus menyatakan diri dan berusaha untuk memimpin orang-orang yang dipercayakan menuju kerampungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar