Senin, 05 September 2016

Masa Adven : Pemberian yang Baik (Yakobus 1:17)


Nas Alkitab :

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugrah yang sempurna, datangnya dari atas, di turunkan dari Bapa segala terang; Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran 

Apabila seseorang mengajukan suatu pertanyaan, apakah pemberian yang baik itu? Orang tersebut pasti akan menerima jawaban yang beranekaragam sesuai dengan penilaian, keinginan dan kebutuhan orang-orang itu. Apa yang di anggap oleh seseorang sebagai yang bernilai, belum tentu akan menarik bagi orang lain.

Nas kita membicarakan perihal pemberian yang baik, yang merupakan pemberian yang sempurna. Ini hanya berkenan dengan pemberian ilahi, karena tidak ada suatu apapun yang manusiawi yang sempurna. Apabila pemberian Allah yang baik dan sempurna di terima, pemberian itu membuat manusia menjadi matang ke arah kesempurnaan ilahi. 

Selama masa adven, mari kita sejenak menengok kembali pada kejadian masa lalu. Pada masa itu  ada beberapa orang yang masih memiliki pengharapan dan penantian akan kedatangan, Kristus, Pemberian yang sempurna dari Allah, yang di utus kepada manusia. 

Mengenai asal usulnya, Ia berkata: “….Aku dari atas…” (Yohanes 8:23). Berdasarkan kasih, Sang Bapa mengutus-Nya ke dunia ini: “…supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Setelah kenaikan Kristus ke surga Allah mengirimkan Roh Kudus. Suatu pemberian ilahi yang juga sempurna ini, yang kita trima melalui Kemeteraian Suci, hendaknya juga memenuhi kita sepenuhnya. 

Selain itu, Bapa surgawi, di dalam setiap kebaktian, selalu memberikan kepada kita pemberian-pemberian yang baik dan sempurna melalui Roh Kudus, sebagian diantaranya:

  • Kesukaan: walaupun banyak kesengsaraan hidup yang harus kita tanggung, kita hendaknya senantiasa menerima kesukaan yang baru melalui Roh Allah. Kesukaan ini berasal dari Roh, yang membuat kita sadar akan terpilihnya kita, ke-anak Allahan kita dan tujuan kepercayaan kita.

  • Damai sejahtera: setiap dan selama berlangsungnya  perjumpaan kita dengan Tuhan, Allah Bapa kita, pada mezbah, damai sejahtera Yesus Kristus mengalir kepada kita melalui kedekatan Yang Telah Bangkit. Apabila kita tidak memiliki damai sejahtera ini lagi atau menjadi sulit bagi kita untuk mempertahankannya, maka hendaknya kita dengan sadar dan penuh kerinduan membuka hati kita untuk firman berkat yang di sampaikan segera setelah pengampunan dosa: “…dan damai sejahtera dari Yang Telah Bangkit menyertaimu sekalian.”

  • Tenaga: apabila kepercayaan kita telah menjadi lemah, kita senantiasa mendapat tenaga baru di dalam firman Allah, yang mendorong kita untuk menjadi rekan-rekan di dalam pekerjaan Allah. Sesuai dengan tenaga pendorong yang ada di dalam diri kita, dapat kita ukur sampai sejauh mana Roh Kudus memperoleh ruang di dalam diri kita (bandingkan dengan Roma 8:14)

Tak seorangpun dapat menuntut pemberian-pemberian Allah, juga tidak dapat membeli atau menghasilkannya. Allah memberikannnya melalui kemurahan-Nya. Kepercayaan, pengharapan dan kasih juga merupakan pemberian kemurahan semacam itu. Semua pemberian ini datang dari atas, dari Bapa segala terang, pada-Nya tidak ada perubahan, atau bayangan karena pertukaran.

Di dalam kehidupan, segala sesuatu tunduk pada perubahan: namun Allah, bagaimanapun juga, tidak berubah. Kasih-Nya dan kemurahan-Nya abadi, dan Putera-Nya, Yesus Kristus, tetap sama baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (bandingkan dengan Ibrani 13:8). 

Pengharapan akan kedatangan Yesus Kristus kembali, adven sidang jemaat pengantin yang penuh terang ini, memenuhi jiwa kita dengan kesukaan yang besar dan dengan kerinduan yang mendalam. 

Perhatikanlah agar dalam hal ini tidak ada yang berubah pada diri kita dan agar kita mempertahankan semua pemberian yang telah kita terima dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar